Pemkot Pekalongan Latih Warga dan Tenaga Pendidik untuk Mitigasi Bencana - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Minggu, 25 Mei 2025

Pemkot Pekalongan Latih Warga dan Tenaga Pendidik untuk Mitigasi Bencana


SIAGA-FM
– Kota Pekalongan Jawa Tengah, bekerja sama dengan Sanggar Kegiatan Belajar Pekalongan menyelenggarakan pelatihan mitigasi bencana bagi warga dan tenaga pendidik.

 

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa kelas pertama diisi oleh peserta dewasa yang mendapatkan materi tentang jenis-jenis bencana terutama gempa bumi dan kebakaran.

 

"Mereka belajar mengenai tindakan yang tepat saat bencana terjadi yang dilanjutkan dengan simulasi gempa dan kebakaran," katanya.

 

Kemudian, untuk kelas kedua diisi oleh anak-anak inklusi dengan memberikan materi belajar mengenal ancaman bencana melalui permainan edukatif yang dirancang sesuai kebutuhan mereka.

 

Menurut dia, dengan memberikan sebuah permainan, pihaknya memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai tindakan penyelamatan saat terjadi gempa, banjir, maupun kebakaran.

 

"Kami berharap mereka bisa mengingat dan mempraktikkan langkah-langkah yang tepat jika terjadi bencana di lingkungan tempat tinggal mereka," katanya.

 

Dimas Arga Yudha mengatakan upaya edukasi kebencanaan di lingkungan pendidikan cukup penting dan perlu terus digalakkan.

 

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana yang mewajibkan sekolah memberikan pengetahuan dan informasi kebencanaan sesuai karakteristik ancaman di wilayah masing-masing.

 

"Alhamdulillah, hal ini kami bisa berbagi bersama sanggar kegiatan belajar. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa diterapkan di seluruh sekolah agar anak didik tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan siap menghadapi bencana," katanya.

 

Kepala Sanggar Kegiatan Belajar Kota Pekalongan Bonari mengatakan kegiatan ini diikuti oleh warga belajar dari kejar paket A reguler dan inklusi, paket B, dan C, serta melibatkan wali siswa dan para tenaga pendidik.

 

"Edukasi ini penting karena sekolah adalah tempat berkumpulnya banyak orang. Saat terjadi bencana, penting untuk tidak panik dan mengetahui langkah awal yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko," katanya.(ANTARA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad