Perdokmil Usulkan Tiap Daerah Bentuk EMT - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Senin, 12 Mei 2025

Perdokmil Usulkan Tiap Daerah Bentuk EMT

 


SIAGA-FM – Aceh Barat Daya kemarin diguncang gempa bermagnitudo 6,2 yang menyebabkan kerusakan pada tiga rumah dan infrastruktur jalan.

 

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini mengingatkan kembali akan kerentanan Indonesia terhadap bencana alam. Sebagai negara yang terletak di Ring of Fire dan wilayah dengan aktivitas tektonik tinggi, Indonesia kerap dilanda gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, dan bencana lainnya.

 

Oleh karena itu, upaya mitigasi risiko bencana harus terus diperkuat, salah satunya melalui dukungan terhadap program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta pembentukan Emergency Medical Team (EMT) di setiap kabupaten untuk mempercepat respons tanggap darurat.

 

Gempa Aceh Barat Daya hanyalah satu contoh kecil dari potensi kerusakan yang dapat terjadi. Kondisi geografis dan demografis Indonesia membutuhkan sistem penanganan bencana yang terstruktur dan cepat untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian materiil.

 

Dukungan terhadap Program Mitigasi BNPB memegang peran kunci dalam manajemen bencana, mulai dari pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, hingga pemulihan pascabencana.

 

Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, organisasi kesehatan, dan masyarakat.

 

Beberapa langkah strategis yang perlu didukung antara lain: Pembangunan infrastruktur tahan bencana, seperti rumah dan fasilitas publik yang memenuhi standar keamanan gempa, Edukasi masyarakat tentang evakuasi mandiri dan pertolongan pertama, dan Penguatan sistem peringatan dini untuk memitigasi dampak bencana seperti tsunami atau banjir bandang. Persatuan Dokter Militer (Perdokmil) menyarankan penerapan Emergency Medical Team (EMT) dengan Implementasi EMT tipe 1 di Tingkat Kabupaten.

 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), EMT adalah tim medis terlatih yang dapat dikerahkan secara cepat untuk memberikan layanan kesehatan darurat di lokasi bencana. EMT dibagi dalam tiga klasifikasi berdasarkan kapasitasnya, EMT Tipe 1 (Basic Care): Layanan dasar seperti pertolongan pertama dan stabilisasi korban, EMT Tipe 2 (Advanced Care) : Memiliki kemampuan bedah darurat dan perawatan intensif, dan EMT Tipe 3 (Referral Hospital): Fasilitas rumah sakit lapangan dengan layanan komprehensif.

 

Ide Pembentukan EMT di setiap Kabupaten/Kota ini, untuk mempercepat respons bencana seperti gempa Aceh Barat Daya, EMT seharusnya dibentuk di setiap kabupaten dengan melibatkan tenaga medis militer, dokter umum, spesialis trauma, dan relawan terlatih.

 

Keunggulan EMT lokal meliputi: Respon lebih cepat karena tim sudah berada di wilayah terdekat, Koordinasi lebih baik dengan BNPB, TNI, dan dinas kesehatan setempat, dan Pelatihan berkelanjutan untuk menghadapi berbagai skenario bencana.

 

Bencana alam tidak dapat dihindari, tetapi dampaknya dapat diminimalkan melalui kesiapan mitigasi dan respons cepat. Dukungan terhadap program BNPB serta pembentukan EMT di tingkat kabupaten akan menjadi langkah strategis dalam menyelamatkan nyawa dan memulihkan kondisi pascabencana.

 

Kolaborasi antara pemerintah, militer, tenaga medis, dan masyarakat adalah kunci utama ketangguhan Indonesia dalam menghadapi bencana.

 

Hingga saat ini hanya EMT Muhammadiyah yang diakui dan yg telah sertifikasi internasional. TNI perlu kembangkan EMT yg tersertifikasi dan memenuhi standarisasi SDM, alkes, SOP yg sesuai dg UN Manual (Tim Kajian Perdokmil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad