SIAGA-FM – Sore menjelang Magrib, Gunung Marapi kembali erupsi. Puncak gunung yang ditutupi kabut tebal, membuat erupsi tidak terlihat langsung.
“Terjadi erupsi G.
Marapi pada hari Jumat, 25 Juli 2025, pukul 17:30 WIB. Tinggi kolom erupsi
tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 26.5 mm
dan durasi 46 detik,” demikian laporan dari petugas Pengamat Gunung Api
(PGA) Marapi Ahmad Rifandi, A.Md melalui laman Magma Indonesia.
Saat ini, gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah
Datar itu, masih berada di level II (Waspada). Masyarakat di sekitar Marapi
dianjurkan tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius
3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran atau
aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi, diminta agar tetap
mewaspadai potensi dan ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat
terjadi terutama di saat musim hujan.
Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di
masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Sementara itu, Wakil Ketua II Radio Antar Penduduk
Indonesia (RAPI) Kota Padang Panjang saat dihubungi Siaga-FM mengatakan,
persoalan informasi hoaks memang selalu berseliweran terkait apapun bencana
yang menghampiri.
“Apalagi di media sosial, informasi yang sembarangan
kadang membuat warga merasa lebih was-was. Kita ingin, para pengguna media
sosial tidak membuat informasi yang menyesatkan terkait apapun ragam bencana
yang terjadi,” sebutnya.
Pemegang callsign JZ03FK itu mengimbau, setiap warga bila
ingin informasi yang benar, harus mencermatinya melalui otoritas terkait.
“Kalau urusan Gunung Api Marapi, cari info melalui PGA
Marapi atau organisasi kebencanaan. Kalau urusan gempa bumi, sumber validnya adalah
dari BMKG. Jadi jangan terpancing isu yang tidak benar,” tegasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar