Mengapa Sekolah/Madrasah Siaga Bencana Itu Penting? - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Jumat, 11 Juli 2025

Mengapa Sekolah/Madrasah Siaga Bencana Itu Penting?


SIAGA
-FM
– Bencana tidak dapat dihindari, namun dampaknya dapat diminimalkan dengan kesiapsiagaan yang baik. Sekolah sebagai institusi pendidikan, memiliki peran strategis dalam menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap terkait kesiapsiagaan bencana.

 

Pada sisi dunia pendidikan, sekolah merupakan tempat berkumpulnya anak-anak, guru, dan tenaga kependidikan yang rentan terhadap bencana, sehingga menjadi prioritas dalam upaya pengurangan risiko bencana (UNDRR, 2020).

 

Konsep "Sekolah Siaga Bencana" (SSB) adalah bentuk konkret implementasi pengurangan risiko bencana (PRB) dalam dunia pendidikan.

 

Menurut BNPB (2022), tingkat literasi kebencanaan di Indonesia masih rendah, bahkan di wilayah yang sering terdampak bencana. Sekolah dapat menjadi wahana awal dalam membangun kesadaran dan pengetahuan kebencanaan, terutama pada anak-anak usia dini hingga remaja.

 

Perlindungan Hak Anak dalam Situasi Bencana

Hak anak untuk mendapatkan perlindungan dan pendidikan harus tetap terjamin meskipun dalam kondisi darurat (UNICEF, 2018).

 

Sekolah Siaga Bencana menekankan perlunya sistem evakuasi, jalur aman, serta pelatihan tenaga pendidik dalam menghadapi bencana. Hal ini mengurangi risiko korban jiwa dan trauma psikologis yang berkepanjangan.

 

Penguatan Peran Masyarakat dan Kolaborasi Antar Lembaga

Sekolah tidak berdiri sendiri. Dalam praktik SSB, keterlibatan orang tua, masyarakat sekitar, dinas pendidikan, kementerian agama, otoritas kebencanaan, dan lembaga kemanusiaan sangat penting.

 

Kegiatan seperti penyusunan rencana kontinjensi sekolah, simulasi bersama, hingga pembentukan tim siaga bencana sekolah, adalah bentuk kolaborasi multi-pihak yang memperkuat ketangguhan komunitas sekolah.

 

Kita ketahui, banyak sekolah di Indonesia masih berada di kawasan rawan bencana dan memiliki bangunan yang tidak tahan gempa. SSB mendorong audit dan rehabilitasi bangunan sekolah agar sesuai dengan standar aman bencana. Menurut penelitian oleh Wisner et al. (2015), infrastruktur yang tangguh secara signifikan mengurangi jumlah korban jiwa saat terjadi bencana.

 

Menyikapi pentingnya hal di atas, Kementerian Pendidikan bersama BNPB telah menerbitkan berbagai regulasi dan panduan teknis SSB, seperti Permendikbud No. 33 Tahun 2019 tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana. Ini menunjukkan pengakuan negara terhadap pentingnya integrasi literasi kebencanaa dalam sistem pendidikan nasional.

 

Kesimpulannya, Sekolah Siaga Bencana bukan hanya program teknis, melainkan suatu bentuk transformasi budaya sekolah menjadi lebih tangguh dan adaptif terhadap risiko bencana.

 

Implementasi SSB yang efektif dapat menyelamatkan nyawa, mengurangi kerugian, serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong, dan kesadaran lingkungan sejak dini. Oleh karena itu, urgensi penerapan SSB harus didukung oleh semua pihak secara konsisten dan berkelanjutan.

 

Daftar Pustaka

1. BNPB. (2022). Indeks Risiko Bencana Indonesia 2022. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

2. UNDRR. (2020). Comprehensive School Safety Framework.

3. UNICEF. (2018). Child Protection in Emergencies.

4. Wisner, B., Gaillard, J.C., & Kelman, I. (2015). Handbook of Hazards and Disaster Risk Reduction and Management. Routledge.

5. Permendikbud No. 33 Tahun 2019. Satuan Pendidikan Aman Bencana.

Penulis: Nova Indra (Anggota RAPI, Journalist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad