SIAGA-FM – Persoalan demi persoalan sebagai bawaan dari setiap bencana, dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Tak luput, bencana hidrometeorologi yang melanda Aceh, Sumut dan dan Sumbar pun, menyisakan kisah miris di lapangan.
Seperti terjadi di Nagari Sungai Batang, Kecamatan
Tanjung Raya Kabupaten Agam, sejumlah warga di empat jorong yang ada, hingga
kini harus hidup dalam keterbatasan pangan. Masyarakat jorong Tanjung Sani,
Jorong Batuang Panjang, Jorong Kampuang Dadok, dan Jorong Batu Ajung, alami
kekurangan pangan walaupun tak terdampak secara langsung akibat bencana longsor
dan banjir bandang akhir November lalu.
Saat berbincang bersama Wali Jorong Tanjung Sani,
Mayulis, hal itu terungkap dan menjadi kisah miris yang perlu mendapatkan perhatian
dari berbagai pihak.
“Hingga saat ini, warga kami, Jorong Tanjung Sani dan
tiga jorong lainnya, harus hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.
Keterbatasan pangan sangat dirasakan sejak empat hari setelah kejadian hingga
saat ini,” ujarnya, Rabu (10/12/2025) sore.
Disebutkan Mayulis, warga Tanjung Sani yang berjumlah 190
kepala keluarga itu, alami kesulitan pangan akibat dari tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari seperti mencari ikan, dan gagalnya pertanian mereka.
“Sejak kejadian, masyarakat kami tidak bisa mencari
rejeki di danau. Dan bagi petani yang memiliki lahan yang selama ini ditanami
sebagai bekal hidup mereka, rata-rata gagal panen karena hujan yang masih
turun,” imbuhnya.
Ia pun berharap, bantuan dan perhatian dari berbagai
pihak juga diarahkan pada wilayah jorong yang memang tidak terkena dampak
langsung dari bencana sebelumnya itu.
“Untuk bantuan, nyaris tidak ada untuk empat jorong ini.
Kalau untuk masyarakat pengungsi dari jorong yang terdampak langsung,
alhmamdulillah berjalan baik,” sebutnya.(ist)







.gif)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar