SIAGA-FM – Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Mojo pada Jumat pekan lalu masih menyisakan duka mendalam. Pencarian salah seorang warga bernama Mbah Tekad (70), warga Desa Blimbing yang hanyut terbawa banjir masih terus dilakukan.
"Tak lupa kita umbulkan doa terbaik agar Mbah Tekad satu korban hilang di Desa Blimbing bisa segera ditemukan," tulis Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana lewat postingan di akun media sosial pribadinya Selasa (20/5/2025).
Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di lereng Pegunungan Wilis itu, mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan maupun memutuskan akses jalan.
Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, kerusakan rumah tersebar di Desa Petungroto sebanyak 24 rumah akibat longsor. Kemudian, di Desa Pamongan dua rumah rusak akibat longsor, Desa Ngetrep akses jalan tertutup material longsor dan di Desa Blimbing, dua rumah rusak akibat banjir.
"Kepada saudara kami yang terdampak, doa terbaik kami panjatkan. Semoga diberikan kekuatan dan ketabahan. Dan kepada kita semua terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir, mari tingkatkan kewaspadaan," ungkapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Stevanus Djoko Sukrisno secara terpisah menyebut sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian Mbah Tekad yang hanyut terbawa luapan air Sungai Bruni dilakukan hingga 7 hari atau Jumat (23/5/2025).
Penyisiran yang dilakukan menurut Djoko, tidak hanya di sepanjang Sungai Bruni yang melintas di dekat rumah korban melainkan sudah sampai ke Sungai Brantas. Adapun titik pencarian dilakukan hingga Bendungan Waru Turi.
"Melihat durasi sudah cukup lama dan kemarin juga terjadi banjir bandang kemungkinan (jasad korban) sudah sampai Brantas. Semoga segera ketemu," urainya. (source: inilahcom/Foto: PemkabKediri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar