SIAGA-FM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gelar kegiatan Sosialisasi Pembentukan Klaster Logistik di Muara Enim.
Sosialisasi tersebut digelar di Ruang
Sriwijaya, BAPPEDA Kabupaten Muara Enim. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya
memperkuat koordinasi, efisiensi, dan kesiapsiagaan logistik dalam
penanggulangan bencana.
Acara dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD
Kabupaten Muara Enim, Abdurrozieq Putra, S.T., M.T. Dalam sambutanya ia menyampaikan
pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi bencana.
“Penanggulangan bencana bukan hanya
tugas BPBD, tapi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Pendekatan klaster
adalah strategi penting untuk memperkuat koordinasi, agar distribusi bantuan
logistik dapat berjalan cepat, tepat, dan efisien,” ujarnya.
“Sosialisasi
ini menjadi tonggak penting menuju pembentukan sistem logistik kebencanaan yang
tangguh dan responsif. Kami berharap dukungan semua pihak, termasuk OPD, dunia
usaha, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun ketangguhan daerah,” tegas Abdurrozieq.
Sementara itu dari BNPB, hadir Kasubdit
Distribusi dan Pengendalian Direktorat Optimasi Jaringan Logistik dan
Peralatan, Maryanto, S.Kom., M.Si.
Paparannya menerangkan latar belakang, fungsi, dan manfaat pembentukan klaster
logistik.
Dalam penjelasannya, ia menggarisbawahi bahwa sekitar 73–80%
biaya dalam respons bencana dihabiskan untuk logistik. Oleh karena itu, klaster
logistik berperan penting dalam memastikan pengelolaan dan pendistribusian
bantuan berjalan efektif dan tidak tumpang tindih.
Seperti diketahui, Klaster logistik merupakan forum
koordinasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, organisasi
masyarakat, dan relawan. Klaster ini berfokus pada pengelolaan logistik bencana
mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, hingga distribusi ke lokasi
terdampak.
“Pengalaman
dari bencana-bencana besar seperti tsunami Aceh 2004 hingga gempa Palu 2018
menunjukkan, distribusi bantuan bisa terkendala
jika tidak ada sistem logistik yang solid dan terkoordinasi. Klaster logistik
hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut,” jelas Maryanto.
Dalam diskusi
interaktif, berbagai pemangku kepentingan menyampaikan kesiapan dan peran
masing-masing. Dinas Kesehatan menyampaikan kesiapan fasilitas cold chain untuk vaksin dan obat-obatan.
Dinas Ketahanan Pangan menjelaskan pengelolaan cadangan pangan sesuai dengan
Perda No. 7 Tahun 2021.
Sementara
perwakilan dari dunia usaha dan sektor perbankan menyatakan komitmen untuk
berkontribusi dalam pendistribusian logistik ketika terjadi bencana.
Salah satu
tujuan utama dari sosialisasi ini adalah merumuskan langkah awal pembentukan
Klaster Logistik di Kabupaten Muara Enim. Dalam waktu dekat, BPBD akan
memfasilitasi penyusunan SK Bupati dan pembentukan struktur organisasi klaster,
serta mengidentifikasi anggota dari lintas sektor, termasuk dunia usaha dan
masyarakat.
Acara diakhiri
dengan komitmen bersama untuk membentuk dan mengaktifkan Klaster Logistik di
Kabupaten Muara Enim, yang akan menjadi garda terdepan dalam memastikan bantuan
logistik sampai kepada masyarakat secara cepat, tepat, dan merata dalam kondisi
darurat bencana.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar