SIAGA-FM – Perkuat implementasi dan efektivitas penyelenggaraan Klaster Logistik di tingkat daerah, Direktorat Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan (OJLP) BNPB selenggarakan kegiatan Penyampaian Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Klaster Logistik Daerah pada hari Senin, 13 Oktober 2025 di Hotel Vasaka Cawang, Jakarta.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala
Subdirektorat Kemitraan Direktorat OJLP, Erry Prawisuda, serta dihadiri oleh
Direktur Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan, Yus Rizal, DCN, M.Epid, yang
memantau jalannya kegiatan sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kinerja
Klaster Logistik di daerah.
Turut hadir pula perwakilan dari 22 BPBD
Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah membentuk Klaster Logistik, secara
daring melalui platform Zoom Meeting.
Dalam sambutannya, Erry Prawisuda
menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi BPBD untuk melaporkan
perkembangan penyelenggaraan Klaster Logistik di daerah serta melakukan
evaluasi terhadap capaian indikator yang telah diinput dalam aplikasi e-Monev
Klaster Logistik.
“Kami melihat bahwa belum semua daerah
menginput laporan ke dalam aplikasi Lapor Klaster. Harapannya melalui
kegiatan hari ini, Bapak/Ibu dapat segera memperbarui data, baik pada fase
pra-bencana, tanggap darurat, maupun pascabencana. Semua komponen ini sudah
tersedia dalam sistem dan akan kami bantu dalam proses pengisian,” jelas Erry.
Ia menambahkan, indikator monitoring dan
evaluasi Klaster Logistik akan menjadi alat ukur keaktifan daerah dan menjadi
dasar pemberian apresiasi kepada Klaster Logistik yang paling aktif di tahun
mendatang.
“Ke depan, indikator ini akan menjadi
bentuk pertanggungjawaban Klaster Logistik di daerah dan menjadi tools untuk
mengukur efektivitas pengerahan sumber daya serta aktivitas klaster secara
keseluruhan,” tambahnya.
Selanjutnya dalam sesi diskusi dan
penyampaian laporan, sejumlah BPBD provinsi dan kabupaten/kota berbagi
pengalaman terkait kemajuan pelaksanaan Klaster Logistik di wilayahnya.
Sebagian besar daerah telah memulai
kegiatan penguatan kapasitas seperti bimbingan teknis, penyusunan rencana
kerja, dan pembentukan kelompok kerja (Pokja), meskipun masih terdapat
tantangan dalam aspek pelaporan, koordinasi antar anggota, serta ketersediaan
anggaran.
Beberapa daerah juga menyoroti
pentingnya pemutakhiran data logistik dan anggota klaster secara berkala, serta
perlunya dukungan dalam penyusunan SOP dan mekanisme pelaporan digital agar
pelaksanaan klaster dapat lebih terarah. Dari berbagai paparan tersebut,
terlihat adanya semangat kolaboratif antara provinsi dan kabupaten/kota untuk
memperkuat peran Klaster Logistik dalam mendukung kesiapsiagaan dan respons
bencana.
Menutup kegiatan, Direktur Optimasi Jaringan
Logistik dan Peralatan, Yus Rizal menyampaikan apresiasi kepada seluruh
peserta atas partisipasinya dalam pelaksanaan pelaporan Klaster Logistik
daerah. Ia berharap seluruh daerah dapat segera mengisi data dan laporan
melalui aplikasi e-Monev Klaster Logistik agar hasil evaluasi dapat dimanfaatkan
secara optimal.
“Kami sangat berharap aplikasi ini dapat
segera diisi. Semoga setelah kegiatan hari ini, data dari masing-masing daerah
sudah terunggah seluruhnya. Agenda selanjutnya adalah penyusunan Rencana Kerja
Klaster Logistik Tahun 2026 yang diharapkan dapat mulai direalisasikan pada
2025. Apabila masih ada kendala, kami siap mendampingi,” tutur Rizal.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan
pelaporan dan pemantauan kegiatan Klaster Logistik di seluruh Indonesia dapat
berjalan lebih efektif dan transparan, serta memperkuat sinergi antar pemangku
kepentingan dalam mendukung ketangguhan logistik penanggulangan bencana di
daerah. (sp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar