SIAGA-FM – Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sabtu (17/5/2025) pukul 09.47 WIB kembali erupsi. Suara dentuman yang cukup kuat, terdengar menyertai erupsi gunung api berketinggian 2.891 mdpl itu.
Erupsi yang terjadi saat cuaca cerah dan kondisi tubuh gunung terlihat jelas itu, terpantau dua kali. "Jarak waktu letusan yang terjadi tadi hanya sekitar 9 menit," kata Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi dalam keterangan resminya.
Ia mengungkapkan, erupsi tersebut terjadi dengan ketinggian kolom abu yang berbeda. Dengan begitu, catatan erupsi Gunung Marapi semakin bertambah sepanjang Mei 2025.
Ahmad menyatakan, letusan pertama terjadi sekitar pukul 09.47 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter di atas permukaan kawah.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi sementara ini ± 51 detik," katanya.
Sementara, letusan kedua terjadi sekitar pukul 09.54 WIB dengan ketinggian kolom abu berada pada angka 600 meter di atas permukaan kawah.
"Untuk letusan kedua, terpantau kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi ± 1 menit 15 detik," katanya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat dari Tanah Datar dan Padang Panjang menyampaikan, suara dentuman dari erupsi Marapi terdengar jelas.
“Terdengar sangat jelas, kami memang sedang memonitor perkembangan Marapi setiap harinya,” demikian sebut Sunarso Mintaraga, anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) setempat kepada media ini.
Sementara itu, salah seorang warga dari Batipuh Tanah Datar mengatakan, dirinya mendengar dentuman yang disertai erupsi tersebut.
“Kami ketakutan mendengar dentuman erupsi Marapi. Suaranya berasal dari dalam tanah,” sebutnya.
Diketahui, saat ini Marapi berada pasa status Waspada (level II). Masyarakat diminta untuk tidak berkegiatan pada jarak tiga kilometer dari puncak. (ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar