Kondisi Berisiko, Pencarian Korban Longsor Tambang di Cirebon Dihentikan - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Jumat, 06 Juni 2025

Kondisi Berisiko, Pencarian Korban Longsor Tambang di Cirebon Dihentikan


SIAGA-FM
– Operasi pencarian dan pertolongan korban tanah longsor di lokasi tambang Galian C, Gunung Kuda, Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, resmi dihentikan Kamis (5/6/2025) pukul 16.30 WIB.

 

"Keputusan ini diambil setelah dilakukan asesmen lanjutan dan rapat koordinasi dengan berbagai pihak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya, Kamis (5/6/2025).

 

Sebelumnya pada pukul 06.30 waktu setempat, tim gabungan yang terdiri dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersama engineer PT. Indocement, serta unsur teknis lainnya melakukan asesmen lokasi menggunakan UAV Thermal dan pemetaan risiko.

 

Hasil pengukuran lebih lanjut menunjukkan adanya penurunan tanah sejauh 20 cm di atas Worksite B, yang menandakan kondisi tanah sangat tidak stabil dan membahayakan personel SAR.

 

Berdasarkan hasil paparan teknis dan pertimbangan keselamatan, disepakati operasi pencarian dan pertolongan tidak dapat dilanjutkan karena situasi di lapangan sangat berisiko dan tidak memungkinkan dilakukan pencarian lanjutan.

 

Adapun rapat koordinasi ini dilaksanakan bersama Bupati Cirebon, jajaran Forkopimda, Basarnas, Inspektur Tambang Kementerian ESDM, PT. Indocement, serta perwakilan keluarga korban.

 

Pada pukul 16.30 WIB, SAR Mission Coordinator (SMC) secara resmi mengusulkan penghentian operasi pencarian dan seluruh unsur SAR dikembalikan ke kesatuan masing-masing.

 

Total korban jiwa akibat longsor di tambang galian C Gunung Kuda Cirebon hingga hingga Senin (2/5/2025), sebanyak 31 orang dengan rincian enam orang selamat, 21 orang meninggal dunia dan empat orang belum terevakuasi.

 

Penanganan peristiwa yang terjadi pada Jumat (30/5/2025) ini melibatkan sebanyak 773 orang dari berbagai instansi dan organisasi, termasuk Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Dinkes, Tagana, SAR swasta, komunitas dan relawan setempat.

 

Selain personel, sejumlah peralatan dikerahkan seperti Rescue Truck, Rescue Car Compartment, 2 unit Rescue Double Cabin, 5 unit ekskavator, 2 unit wheel loader, Total Station, satu set peralatan komunikasi dan medis, Drone Thermal dan sembilan unit ambulans.(infopublik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad