Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Kembangkan Radar Cuaca - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Jumat, 06 Juni 2025

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Kembangkan Radar Cuaca


SIAGA-FM
– Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, tengah mengembangkan sistem radar cuaca berbasis Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW).

 

Ahli Peneliti Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Asif Awaludin mengatakan, teknologi ini diharapkan dapat menjadi alternatif cerdas bagi sistem radar konvensional dalam mendeteksi presipitasi dengan akurasi tinggi, namun dengan konsumsi energi dan biaya operasional yang jauh lebih rendah.

 

"Radar FMCW memiliki karakteristik unik yang dapat memodulasi frekuensi kontinu, sehingga mampu memberikan pengukuran jarak dan kecepatan secara simultan dengan efisiensi daya tinggi," ujar Asif pada Webinar Hybrid PRIMA bertajuk 'Climate Frontiers in Indonesia: Insights from Land, Sea and Sky', beberapa waktu lalu.

 

Asif mengatakan teknologi FMCW memungkinkan penggunaan daya rendah dan komponen solid state, menjadikannya ideal untuk aplikasi lokal di wilayah tropis yang kompleks secara geografis.

 

Radar FMCW yang dikembang bersama dengan konsorsium BMKG dan PT Solusi247 ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan radar cuaca konvensional.

 

Dengan menggunakan daya rendah sebesar 10 watt di pita frekuensi X-band, radar ini mampu mendeteksi hujan hingga radius 20 kilometer. Dengan peningkatan sensitivitas, radar ini akan mampu mendeteksi hujan pada jarak yang lebih jauh.

 

Untuk mendukung kelanjutan riset dan pengembangan, tim telah menyusun rencana pengembangan radar FMCW dari versi awal prototipe, hingga rencana integrasi ke dalam sistem pengamatan cuaca nasional.

 

Roadmap yang memuat rencana pengembangan tersebut mencakup peningkatan jangkauan, resolusi vertikal, hingga integrasi dengan jaringan data radar dan sistem peringatan dini nasional.

 

“Tujuan utama kami adalah menghadirkan teknologi pengamatan cuaca yang mandiri, dapat diproduksi dalam negeri, dan disesuaikan dengan karakteristik wilayah tropis Indonesia,” tutur Asif.

 

Dengan berkembangnya radar FMCW, BRIN menargetkan penguatan sistem observasi atmosfer nasional, khususnya dalam mendukung sistem prediksi cuaca skala lokal dan respons cepat terhadap kejadian cuaca ekstrem. Seperti banjir, angin kencang, dan badai konvektif yang terjadi di Indonesia.

 

BRIN melalui Pusat Riset Iklim dan Atmosfer terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan teknologi pengamatan atmosfer yang adaptif dan efisien. (IST/Foto: BMKG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad