SIAGA-FM – Menjelang kegiatan Diksar Madrasah Siaga Bencana yang digelar Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah JZ03ZZW06 bersama Kantor Kementerian Agama setempat, pengurus RAPI Padang Panjang menyatakan, kegiatan tersebut menjadi reminder pentingnya kesiapsiagaan.
“Kita akan terus lakukan kegiatan-kegiatan membentuk kesiapsiagaan seluruh elemen warga di Padang Panjang terkait bencana potensial di daerah ini. Ada gempa bumi darat, ada erupsi gunung api, dan bencana hidrometeorologi. Kita tidak bisa tutup mata membiarkan semua itu terjadi tanpa langkah antisipasi,” demikian sebut Iptu Wadriadi, Ketua RAPI Padang Panjang melalui Wakil Ketua II Deny Saputra, Minggu (8/6/2025) pagi.
Dipaparkan Kapolsek Batang Anai itu melalui Deny, RAPI Padang Panjang memiliki beberapa program yang langsung bersentuhan dengan elemen masyarakat dalam langkah mitigasi bencana.
“Kita sudah susun program kerja tahun 2025 ini. Selain Diksar untuk Sekolah/Madrasah Siaga Bencana, ada beberapa program lainnya yang juga akan kita gelar tahun ini bersama elemen pemuda dan lapisan masyarakat,” sebut Deny.
Ia mengatakan, semua program itu ditujukan agar rantai peringatan dini tentang kebencanaan tetap terjaga dan membuat semua masyarakat melek literasi kebencanaan.
“Kita tidak tahu kapan bencana akan datang, kita juga tidak ingin bencana itu datang dan merusak tatanan hidup masyarakat, karena itu kita harus siap siaga dengan segala kemungkinan,” tegasnya.
Menurut pemegang callsign JZ03FK itu, terbangunnya awarness di tengah masyarakat terhadap potensi bencana yang mengintai, adalah langkah penting dalam mitigasi.
“Dengan begitu, akan muncul resiliensi terhadap bencana. Ketika bencana itu benar-benar datang, maka ketahanan masyarakat sudah terbentuk, dan akan berkurang dampak negatifnya pada tatanan masyarakat kita,” imbuhnya.
Kerjasama antar Wilayah
Selain program-program tersebut, Deny juga menjelaskan adanya pembicaraan dengan RAPI wilayah lain untuk bekerjasama.
“Terutama wilayah yang sangat dekat dengan Padang Panjang seperti Tanah Datar. Beberapa hari lalu kami sudah diskusikan dengan pengurus RAPI Wilayah 09, ada beberapa kecamatan yang mungkin berada jauh dari jangkauan kawan-kawan RAPI Tanah Datar, dan itu bisa kita backup untuk kegiatan,” terang Deny.
Tetapi, sambungnya, hal itu baru sekadar pembicaraan via telepon. “Belum pasti, dan tentunya perlu kesepakatan antar wilayah untuk mewujudkannya,” pungkas Deny. (ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar