SIAGA-FM – Setelah satu bulan mengisi jagad maya dengan pemberitaan seputar kebencanaan dan edukasi, media siber Siaga-FM mulai Agustus akan terbit versi majalah.
Disampaikan
Nova Indra, Pemimpin Redaksi Media Siaga-FM dalam bincang redaksi bersama Wakil
Ketua II Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah JZ03ZZW06 Deny Saputra,
Sabtu (26/7/2025), pengembangan media Siaga-FM dengan versi cetaknya itu,
merupakan langkah penting bagi penyebarluasan informasi kebencanaan dan edukasi
masyarakat.
“Siaga-FM
yang sudah sebulan diluncurkan, telah mendapat tempat di ruang baca masyarakat.
Bukan hanya di Sumatra Barat, namun juga bagi pembaca di Nusantara. Dan ini
menjadi semangat kita untuk menghadirkan bacaan eksklusif dalam bentuk majalah
dengan nama yang sama,” demikian sebut Nova Indra yang juga Editor in Chief Jurnal Internasional Warta
Pendidikan itu.
Disebutkan
anggota RAPI dengan callsign JZ03AQP itu,
kehadiran Siaga-FM baik dalam versi siber maupun majalah tercetak, merupakan
bagian dari upaya memberikan informasi valid kepada masyarakat seputar
kebencanaan dan edukasi serta mitigasi.
“Kita
menyaksikan, di tengah menjamurnya media sosial, dan kemudahan akses informasi
oleh masyarakat, khusus pada urusan kebencanaan perlu kiranya ada media-media
khusus yang benar-benar dapat dijadikan sumber informasi terverifikasi dan
valid,” tegas Direktur Pusat Pengakajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(P3SDM) Melati itu.
Penulis buku
Langkah Strategis Mitigasi Bencana Kota Padang Panjang itu menegaskan,
sumber-sumber informasi yang selama ini memberikan asupan kepada masyarakat
melalui media sosial, memiliki kerentanan terjadinya berita palsu aau hoaks.
“Kalau
masyarakat menyebarkan informasi atau mengambil informasi melalui medsos, kita
sama-sama tahu, medsos bukan sumber berita yang terverifikasi dan valid. Banyak
kelemahan informasi melalui medsos, apalagi urusan kebencanaan, bisa menimbulkan
peredaran berita palsu dan meresahkan masyarakat,” sambungnya.
Kembali
djelaskannya, “Sebagai contoh, kita banyak saksikan di medsos postingan tanpa
judul dan informasi yang jelas tentang kejadian bencana berseliweran, lalu
informasi itu dishare ulang oleh pengguna medsos melalui jejaring lain tanpa
re-check. Muncullah rantai informasi yang sangat merusak, menimbulkan berita
bohong dan meresahkan.”
Terkait muatan
majalah Siaga-FM yang akan terbit perdana Agustus mendatang, Nova menerangkan, kontennya
akan bermuatan seputar informasi kebencanaan yang ada di Nusantara, termasuk
kegiatan-kegiatan elemen kebencanaan, upaya mitigasi, dan edukasi masyarakat
terkait penanganan bencana.
“Tahap awal, kita akan terbitkan per dua bulan. Tahun kedua kita akan rutinkan menjadi edisi bulanan. Dan kawan-kawan RAPI se-Nusantara, dapat menjadi kontributor,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar