SIAGA-FM – Sejumlah mitra strategis ikuti rapat kerja dengan Komisi III DPRD Provinsi Maluku terkait penanganan dampak bencana alam.
Rapat berlangsung baru-baru ini di ruang Komisi III
setempat. Rapat dihadiri perwakilan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN),
Balai Wilayah Sungai (BWS), Dinas PUPR Provinsi Maluku, serta BPBD
Maluku.
Pada kesempatan itu Wakil Ketua Komisi III, Mumin
Refra, menegaskan pentingnya kolaborasi antarinstansi untuk mempercepat rehabilitasi
dan mitigasi bencana.
“Yang paling
mendesak adalah Sungai Wayari, Jembatan Kawanua di Seram Bagian Selatan, Kali
Waiama, dan beberapa titik di Seram Barat. Ini semua perlu ditangani cepat
untuk mencegah kerusakan lanjutan dan hambatan aktivitas masyarakat,” kata
Mumin.
Ia menekankan, kerusakan infrastruktur akibat banjir dan
longsor berdampak langsung pada mobilitas dan aktivitas ekonomi warga.
Selain itu, sejumlah ruas jalan strategis juga mendapat
perhatian serius Komisi III, termasuk jalan di wilayah Tepa (MBD), Maluku
Tengah, dan akses menuju Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Menurut Mumin,
lokasi-lokasi tersebut sangat penting karena menjadi jalur utama masyarakat dan
kawasan pengembangan pariwisata.
Ia juga
mengingatkan pentingnya edukasi bagi warga yang tinggal di sekitar sungai agar
tidak memperburuk kondisi lingkungan.
“Kami akan turun
langsung ke lapangan, melihat kondisi sesungguhnya di daerah terdampak seperti
Seram Barat dan Seram Selatan. Kehadiran wakil rakyat harus menjadi bentuk
tanggung jawab politik dan moral,” ujar Mumin.
Komisi III
menegaskan komitmennya untuk terus mengawal upaya penanganan pascabencana
secara menyeluruh dan menyarankan agar rekomendasi rapat segera ditindaklanjuti
dalam dokumen perencanaan pembangunan.(FAJAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar