SIAGA-FM – Banyumas dilanda cuaca ekstrem dan angin kencang, Minggu (3/8/2025) sore hingga Senin (4/8/2025) dinihari. Kondisi itu mengakibatkan banjir dan tanah longsor di tiga kecamatan, yakni Baturraden, Kedungbanteng, dan Kembaran.
BPBD Banyumas per
Senin (4/8/2025) mencatat, setidaknya 23 titik kejadian di wilayah tersebut.
Tanah longsor mendominasi kejadian dan menyebabkan kerusakan rumah warga, akses
jalan desa hingga jalan kabupaten, serta pohon tumbang yang menimpa permukiman.
"Kami sudah
melakukan penanganan darurat dan kaji cepat di sejumlah titik terdampak. Fokus
utama adalah membuka akses dan mengamankan lokasi rawan," kata Kepala
Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, Senin (4/8/2025) mengutip KRjogja.
Kecamatan
Baturraden, banjir terjadi di Desa Kutasari. Banjir sempat meluap hingga
menggenangi permukiman. Tim BPBD bersama relawan berhasil melakukan penanganan
darurat pada Minggu malam.
Sementara di Kecamatan
Kedungbanteng ada 22 titik longsor, akses jalan lumpuh. Kecamatan Kedungbanteng
menjadi wilayah paling parah dengan 22 titik longsor. Beberapa desa mengalami
kerusakan signifikan.
Di desa Melung, longsor
terjadi di jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Kutaliman - Melung. Kemudian
jalan dekat Balai Desa dan PLTA Ketenger.
Di desa Windujaya,
material longsor menjebol dinding rumah Ahmad Sakum (RT 01 RW 01). Desa
Kalikesur, longsor dilaporkan di tiga
titik, masing-masing RT 01, RT 04, dan RT 06. Senin (4/8/2025) pagi dilakukan
pembersihan dan evakuasi telah di titik-titik prioritas.
Di Kecamatan
Kembaran, longsor menimpa pagar gudang. Satu titik longsor dilaporkan di Desa
Dukuwaluh RT 01 RW 07, menimpa pagar gudang dan menutup bahu jalan.
Pihak BPBD mengimbau, masyarakat tetap waspada mengingat potensi hujan deras masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Warga diminta segera melapor jika menemukan gejala bencana seperti retakan tanah atau debit air meningkat.(*/Foto: KRJogja-Driyanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar