SIAGA-FM – Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB.
Pusat gempa berada
di darat pada koordinat 1,30 LS dan 120,62 BT dengan kedalaman 10 kilometer.
Jika dihitung berdasarkan jarak, episenter gempa tercatat berada di 18 km barat
laut Poso, 82 km timur laut Sigi, 89 km barat laut Morowali Utara, 93 km
tenggara Kota Palu, dan 1.625 km timur laut Jakarta. Gempa ini dipastikan tidak
berpotensi tsunami.
Sebagian besar
warga di wilayah Kecamatan Poso Pesisir seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu,
Pinedapa, Tangkura dan Lape merasakan dampak guncangan.
Di Kabupaten Poso,
gempa dirasakan kuat selama kurang lebih 15 detik. Sebagian besar masyarakat
berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman.
Laporan sementara
didapati sebanyak 29 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 13 orang dirujuk
ke RSUD Poso, yang mana 2 orang dalam kondisi kritis dan 6 orang lainnya
mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo.
Selain itu, 1 unit
fasilitas ibadah yakni Gereja Jemaat Elim di Desa Masani dilaporkan mengalami
kerusakan. Pendataan terhadap jumlah pengungsi masih terus dilakukan.
Sementara itu, di
Kabupaten Sigi, guncangan dirasakan sedang selama sekitar 7 detik. Masyarakat
juga sempat keluar rumah, dan BPBD setempat melakukan langkah monitoring serta
koordinasi dengan aparat setempat. Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada
laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan di Kabupaten Sigi.
Dalam kurun
beberapa jam setelah gempa, upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD
Kabupaten Poso, termasuk assessment lapangan dan koordinasi dengan aparat
setempat. Kebutuhan mendesak yang dilaporkan sementara adalah tenda dan
obat-obatan untuk mendukung penanganan warga terdampak.
Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M.,
telah mengintruksikan jajaran untuk segera mengambil langkah cepat.
Melalui Kedeputian
Bidang Penanganan Darurat, Kepala BNPB memerintahkan untuk mempertebal
koordinasi dengan unsur di daerah. Kepala BNPB juga memerintahkan segenap tim
agar segera menuju ke lokasi kejadian untuk memberikan pendampingan, monitoring
dan segala hal yang menjadi prioritas penanganan darurat.
“Analisa betul
kondisi di sana. Kita segera masuk ke sana,” perintah Kepala BNPB.
BNPB terus
berkoordinasi dengan BPBD setempat dan pihak terkait di tingkat kecamatan serta
desa untuk melakukan pendataan, pemantauan, dan penanganan pascagempa.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.(IST)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar