SIAGA-FM – Meningkatkan literasi kebencanaan di tengah masyarakat, adalah salah satu bentuk upaya mitigasi di kalangan warga.
Literasi kebencanaan sebagai bagian dari literasi budaya
dan kewargaan, diharapkan dapat membentuk warga sadar bencana di
wilayah-wilayah yang memiliki kerentanan terhadap ragam bencana yang dapat
terjadi kapan saja.
Hal itu mengemuka dalam diskusi bersama Kepala Markas
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang Panjang, Toni Hariyanto, Rabu (6/8/2025)
malam di salah satu sudut kota berjuluk Serambi Mekah itu.
Toni pada kesempatan itu menyampaikan, masyarakat perlu
terus diedukasi agar muncul tingkat kesadaran terhadap kebencanaan di daerah
ini.
“Kita ketahui, Padang Panjang adalah daerah yang memiliki
kerawanan tinggi dalam hal bencana. Ada tujuh jenis bencana yang selalu
mengintai daerah dan masyarakat di sini. Dan yang paling rentan adalah, bencana
gempa bumi dan dampak erupsi gunung api Marapi,” sebut Toni dalam diskusi itu.
Mengingat kondisi demikian, Toni yang juga personil BPBD
setempat menyebutkan, edukasi warga sadar bencana perlu terus diupayakan.
“Contohnya saja, kita berada di Patahan Semangko dengan Segmen
Sianok yang melintasi kota ini. Segmen Sianok memiliki kerawanan yang cukup
tinggi. Dan dari data sejarah, Padang Panjang pernah diguncang gempa bumi pada
tahun 1926 silam. Ini tentunya tidak boleh kita lupakan begitu saja,”
lanjutnya.
Menurut Toni, sejarah kegempaan itu kini hampir satu
abad. Dan warga perlu diingatkan dengan membangun literasi lebih matang tentang
hal itu.
“Tahun depan, tepatnya di bulan Juni, kita perlu lakukan
banyak kegiatan ke masyarakat bersama seluruh elemen kebencanaan yang ada. Satu
abad gempa Padang Panjang, akan menjadi bagian penting dari program membangun
mitigasi yang lebih merakyat,” imbuhnya.
Sementara itu, Nova Indra, salah seorang pegiat radio
komunikasi dalam diskusi itu mengamini paparan Toni. Ia menyebut, peningkatan
literasi kebencanaan di masyarakat memang sangat dibutuhkan.
“Ini hal penting yang perlu dilakukan oleh semua elemen
kebencanaan di Padang Panjang. Warga yang ada, perlu diberikan pemahaman
terkait literasi kebencanaan pada segala sisi,” sebut anggota RAPI dengan
callsign JZ03AQP itu.
Menurut penulis buku Langkah Strategis Mitigasi Kota
Padang Panjang yang juga Direktur lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati itu, literasi kebencanaan akan sangat
bermanfaat bagi masyarakat ketika seluruh elemen dan pemangku kepentingan
bersatu-padu dan bergerak bersama. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar