Peringati 100 Tahun Gempa Padang Panjang, Aktivis Bicara Peningkatkan Literasi Kebencanaan - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad



Kamis, 07 Agustus 2025

Peringati 100 Tahun Gempa Padang Panjang, Aktivis Bicara Peningkatkan Literasi Kebencanaan


SIAGA
-FM
– Meningkatkan literasi kebencanaan di tengah masyarakat, adalah salah satu bentuk upaya mitigasi di kalangan warga.

 

Literasi kebencanaan sebagai bagian dari literasi budaya dan kewargaan, diharapkan dapat membentuk warga sadar bencana di wilayah-wilayah yang memiliki kerentanan terhadap ragam bencana yang dapat terjadi kapan saja.

 

Hal itu mengemuka dalam diskusi bersama Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang Panjang, Toni Hariyanto, Rabu (6/8/2025) malam di salah satu sudut kota berjuluk Serambi Mekah itu.

 

Toni pada kesempatan itu menyampaikan, masyarakat perlu terus diedukasi agar muncul tingkat kesadaran terhadap kebencanaan di daerah ini.

 

“Kita ketahui, Padang Panjang adalah daerah yang memiliki kerawanan tinggi dalam hal bencana. Ada tujuh jenis bencana yang selalu mengintai daerah dan masyarakat di sini. Dan yang paling rentan adalah, bencana gempa bumi dan dampak erupsi gunung api Marapi,” sebut Toni dalam diskusi itu.

 

Mengingat kondisi demikian, Toni yang juga personil BPBD setempat menyebutkan, edukasi warga sadar bencana perlu terus diupayakan.

 

Salah satu dampak gempa Padang Panjang tahun 1926. (Foto: Wikpedia)

“Contohnya saja, kita berada di Patahan Semangko dengan Segmen Sianok yang melintasi kota ini. Segmen Sianok memiliki kerawanan yang cukup tinggi. Dan dari data sejarah, Padang Panjang pernah diguncang gempa bumi pada tahun 1926 silam. Ini tentunya tidak boleh kita lupakan begitu saja,” lanjutnya.

 

Menurut Toni, sejarah kegempaan itu kini hampir satu abad. Dan warga perlu diingatkan dengan membangun literasi lebih matang tentang hal itu.

 

“Tahun depan, tepatnya di bulan Juni, kita perlu lakukan banyak kegiatan ke masyarakat bersama seluruh elemen kebencanaan yang ada. Satu abad gempa Padang Panjang, akan menjadi bagian penting dari program membangun mitigasi yang lebih merakyat,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Nova Indra, salah seorang pegiat radio komunikasi dalam diskusi itu mengamini paparan Toni. Ia menyebut, peningkatan literasi kebencanaan di masyarakat memang sangat dibutuhkan.

 

“Ini hal penting yang perlu dilakukan oleh semua elemen kebencanaan di Padang Panjang. Warga yang ada, perlu diberikan pemahaman terkait literasi kebencanaan pada segala sisi,” sebut anggota RAPI dengan callsign JZ03AQP itu.

 

Menurut penulis buku Langkah Strategis Mitigasi Kota Padang Panjang yang juga Direktur lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati itu, literasi kebencanaan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat ketika seluruh elemen dan pemangku kepentingan bersatu-padu dan bergerak bersama. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad