SIAGA-FM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun menggelar forum pengurangan risiko bencana (FPRB).
Bupati Madiun Hari Wuryanto dalam sambutan yang disampaikan Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Kabupaten Madiun, Achmad Romadhon menyampaikan, kegiatan meningkatkan mitigasi risiko bencana melalui rapat koordinasi ini merupakan harmonisasi program unggulan seratus hari kerja pertama Pemkab Madiun yang dilaksanakan BPBD.
Kegiatan itu sebagai wadah dari unsur pentahelix yang diharapkan dapat bersinergi dalam menyiapkan semua komponen untuk menghadapi bencana yang datangnya tak terprediksi.
“Dengan rakor ini langkah baik, dan harapannya melalui BPBD ini harus mengintensifkan koordinasi baik di pemerintah desa/kelurahan, kecamatan dan daerah karena komunikasi itu perlu dan penting dalam menangani bencana bersama,” tuturnya selepas membuka FPRB di Gedung Eka Kapti Kantor Sekretariat Pemerintah Kabupaten Madiun, kemarin (23/5).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis mengatakan kegiatan pencegahan bencana ini telah rutin digelar sebanyak tiga kali dalam setahun.
Sedangkan fokus peningkatan mitigasi kali ini sebagai langkah menghadapi ancaman bencana di musim peralihan penghujan ke kemarau.
“Target kami di sini dapat memetakan kembali potensi-potensi kebencanaan, utamanya dari prediksi BMKG kemungkinan terjadi kemarau basah atau kemarau lebih pendek dari tahun sebelumnya,” jelasnya.
Dia menyebutkan, sepanjang awal 2025 (Januari-April), sedikitnya terdapat 15 bencana yang melanda wilayah setempat. Di antaranya bencana banjir terjadi 6 kali, cuaca ekstrem 6 kali dan tanah longsor tiga kali dengan korban jiwa satu orang.
“Kami akan petakan daerah-daerah rawan kebencanaan, dan mana yang menjadi prioritas, pun juga menyiapkan pos-pos bencana hidrometeorologi yang mungkin akan kami perpanjang operasionalnya yang sebenarnya sudah berakhir sejak 27 April lalu,” pungkasnya. (radar madiun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar