20 Bencana Terjadi dalam 24 Jam, Cek di Sini - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Selasa, 17 Juni 2025

20 Bencana Terjadi dalam 24 Jam, Cek di Sini

SIAGA-FM – Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat sebanyak 20 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam satu hari.

 

Kondisi pascabanjir bandang yang melanda Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu, 15 Juni 2025. FOTO: BNPB

Enam bencana terhitung sejak Senin, 16 Juni 2025 pukul 07.00 WIB hingga Selasa, 17 Juni 2025 pukul 07.00 WIB, dikategorikan sebagai kejadian menonjol karena memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat dan lingkungan.

 

Kejadian itu antara lain, bencana tanah longsor melanda Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, menyebabkan 11 kepala keluarga atau 42 jiwa terdampak. Otoritas setempat saat ini tengah mengupayakan relokasi warga untuk menghindari risiko lanjutan.

 

Selanjutnya, angin kencang menerjang Kabupaten Lampung Timur, merusak 22 rumah warga. Satu rumah mengalami kerusakan berat, satu rusak sedang, dan 20 lainnya rusak ringan. Meski demikian, situasi saat ini telah dinilai stabil dan terkendali.

 

Banjir bandang juga terjadi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, berdampak pada 40 kepala keluarga atau sekitar 120 jiwa dan merusak 40 rumah. Air telah surut, dan masyarakat secara mandiri telah memulai proses pembersihan lingkungan.

 

Di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, banjir masih berdampak pada sekitar 2.973 kepala keluarga atau 11.712 jiwa. Sebanyak 2.988 rumah terdampak, namun banjir berangsur surut.

 

Sementara itu, banjir rob masih terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, merendam 160 rumah dengan ketinggian air antara 5–20 cm dan berdampak pada 200 kepala keluarga. Pemerintah daerah tengah mengurus perpanjangan status siaga darurat.

 

Selain itu bencana gerakan tanah yang masih berlangsung di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat berdampak pada 83 kepala keluarga atau 256 jiwa. Sebanyak 47 kepala keluarga (145 jiwa) mengungsi secara mandiri, dan 31 kepala keluarga (95 jiwa) mengungsi terpusat. Sebanyak 69 rumah rusak, dan status tanggap darurat telah ditetapkan.

 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam dua hari ke depan.

 

Wilayah Berisiko Hujan Lebat dan Angin Kencang adalah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur (terutama sore hingga malam hari), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua Pegunungan.

 

Cuaca diperkirakan berkisar dari hujan ringan hingga lebat, dengan potensi petir dan angin kencang, terutama di wilayah pegunungan dan pesisir. Sebaliknya, wilayah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, dan sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB) diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan, dengan suhu tinggi dan kelembapan rendah. Angin timuran yang kering mulai dominan, meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

 

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi dan karhutla. Langkah-langkah yang disarankan meliputi monitoring daerah aliran sungai (DAS) dan pembersihan saluran air secara berkala.

 

Pemantauan daerah rawan longsor, terutama di lereng bukit dan tebing curam. Peningkatan patroli titik api dan pemadaman dini di wilayah rawan karhutla. Menyiapkan jalur evakuasi, logistik, dan sarana tanggap darurat.

 

BNPB juga meminta masyarakat untuk terus mengikuti informasi resmi dari pemerintah, serta segera melapor kepada aparat terkait apabila terjadi situasi darurat. (ist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad