Butuh Mitigasi Bersama, BNPB Ingatkan Tingginya Angka Bencana Longsor - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Selasa, 03 Juni 2025

Butuh Mitigasi Bersama, BNPB Ingatkan Tingginya Angka Bencana Longsor


SIAGA-FM
– Menyusul BNPB tingginya angka kejadian dan korban jiwa bencana tanah longsor, BNPB menekankan pentingnya kesepahaman multi-sektor untuk penguatan mitigasi.

 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa sepanjang medio 2020 hingga 2024, tanah longsor tercatat sebagai jenis bencana dengan jumlah korban meninggal dan hilang terbanyak.

 

"Total korban selama periode tersebut mendekati 1.500 orang, dengan puncak kejadian pada 2021 dan 2024," kata dia.

 

Ia memaparkan, pada tahun 2021, sebanyak 178 orang dinyatakan meninggal dunia atau hilang dari 1.321 kejadian longsor yang tercatat. Sedangkan pada 2024, jumlah korban meningkat menjadi 235 orang.

 

"Data tersebut menunjukkan, longsor terjadi hampir setiap hari kerja dan menimbulkan korban jiwa," cetusnya.

 

Sebagai upaya penanggulangan, BNPB berkolaborasi dengan sejumlah kementerian/lembaga terkait memperkuat sistem peringatan dini berbasis data spasial dan teknologi digital, terutama untuk wilayah-wilayah dengan potensi rawan tinggi.

 

Selain itu, kata dia, BNPB juga terus mendorong pemasangan alat deteksi longsor dan penyebaran informasi melalui komunitas lokal. Dalam hal ini pemerintah membentuk komunitas lokal masyarakat desa tangguh bencana (destana) yang jumlahnya lebih dari 5.000 tersebar di sejumlah wilayah rawan seluruh Indonesia.

 

"Upaya edukasi dan pelatihan evakuasi juga digencarkan, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan relawan kebencanaan," kata dia.

 

BNPB menilai kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci penting dalam menekan risiko jatuhnya korban jiwa.

 

Pusat Data dan Informasi BNPB mencatat lima provinsi dengan kejadian longsor tertinggi selama lima tahun terakhir adalah Jawa Barat dengan 1.515 kejadian, disusul Jawa Tengah (960), Jawa Timur (170), Bali (138), dan Sulawesi Selatan (118).

 

Kemudian di tingkat kabupaten/kota, wilayah dengan angka kejadian longsor tertinggi yakni Kabupaten Bogor (401 kejadian), Sukabumi (189), Kota Bogor (145), Ciamis (104), dan Sumedang (102). (ANTARA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad