SIAGA-FM – Langkah kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat, dalam kewaspadaan terhadap potensi bencana di Kota Padang Panjang terus dilakukan. Salah satunya dilakukan oleh Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah JZ03ZZW06 yang menaja Diksar Madrasah Siaga Bencana.
Kegiatan Diksar Madrasah Siaga Bencana tersebut, rencananya akan digelar pada tanggal 10 Juni 2025. “Alhamdulillah, ini kegiatan kita yang kedua kalinya bersama leading sector pendidikan di Padang Panjang. Sebelumnya, Februari lalu kita telah menggelar kegiatan yang sama dengan Dinas Pendidikan setempat. Ini kita lakukan untuk menggalang kesiapsiagaan seluruh elemen,” demikian disampaikan Wadriadi, SH, Ketua RAPI Padang Panjang melalui Wakil Ketua II Deny Saputra, Senin (2/6/2025).
Disampaikan Deny, kegiatan Diksar untuk madrasah se-Padang Panjang itu, awalnya direncanakan pada akhir Juni.
“Namun, kesepakatan bersama Kemenag, akhirnya ditetapkan menjadi 10 Juni,” terang pemegang callsign JZ03FK itu.
Menurut Deny, respons yang sangat baik Kemenag Padang Panjang, menjadi sesuatu yang berharga bagi momen-momen penting kesiapsiagaan satuan pendidikan di daerah itu.
“Kita bangga dengan respons cepat Kemenag. Ini adalah langkah penting untuk terciptanya rantai komunikasi kebencanaan. Kita ingin, setiap elemen selalu bersiap diri untuk segala kemungkinan terburuk dari banyak potensi bencana di daerah ini.
Untuk kegiatan Diksar dimaksud, Deny menyampaikan, hal serupa dengan proses diksar yang sebelumnya digelar bersama Dinas Pendidikan.
“Diksar ini adalah awal berdirinya Gugus Madrasah Siaga Bencana (GMSB). Setelah diksar berlangsung, maka seluruh peserta sebagai person in charge (PIC) masing-masing madrasah, akan terus melakukan kegiatan-kegiatan kesiapsiagaan melalui program GMSB. Misalnya, setiap tahun ajaran baru, siswa baru diberikan pemahaman terkait dengan lingkungan yang berpotensi bencana,” papar sosok yang berada di RAPI sejak pertamakali berdiri di kota berjuluk Serambi Mekah itu.
Dikatakan Deny, setelah Diksar selesai, setiap PIC madrasah, akan menggunakan radio komunikasi dua arah sebagai alat komunikasi bersama RAPI dan elemen lainnya.
“Jadi nanti, setiap madrasah akan memiliki base station radio komunikasi. Apapun jenis bencana yang ada, maka komunikasi akan lebih mudah dari pihak madrasah kepada elemen lainnya,” pungkas Deny.
Sementara itu, secara terpisah, Ketua RAPI Daerah 03 Sumatra Barat Hj. Sita Tusti melalui sambungan telepon menyampaikan dukungannya terhadap program RAPI Padang Panjang.
“Kita harus siap dengan semua program yang ada. Dan kini, RAPI Padang Panjang terus menginisiasi kegiatan bersama elemen lainnya. Hal itu tentunya terus kita dukung dari RAPI Daerah,” sebut pemilik callsign JZ03IP tersebut.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar