SIAGA-FM – BMKG imbau masyarakat waspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.
Meskipun Indonesia telah memasuki periode musim kemarau,
kondisi atmosfer yang masih labil menyebabkan sejumlah wilayah tetap berpotensi
mengalami hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, musim
kemarau tahun ini belum merata karena angin Monsun Australia, yang menjadi
pendorong utama kemarau, masih relatif lemah.
Selain itu, suhu muka laut yang lebih hangat dari normal
di selatan Indonesia turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang
dapat menghasilkan hujan deras meskipun secara klimatologis sudah memasuki
musim kemarau.
“Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei angin Monsun
Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun
ini, kekuatannya tertahan, sehingga sistem atmosfer skala mingguan seperti
Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin masih
aktif dan turut mendorong pembentukan awan-awan hujan,” ujar Dwikorita di
Jakarta, Sabtu (28/6) kemarin.
Dwikorita menerangkan, dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia
bagian selatan, termasuk beberapa destinasi wisata utama, diprakirakan
mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan.
Aktivitas MJO yang saat ini berada di wilayah Indonesia,
terutama meliputi Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, serta
sebagian Kalimantan, menjadi pemicu utama kondisi ini.
Selain itu, kelembapan atmosfer yang masih tinggi serta
angin timuran yang belum stabil menciptakan lingkungan yang mendukung
terjadinya hujan, bahkan di kawasan yang biasanya sudah kering di musim
kemarau.
Di wilayah pegunungan, hujan berpotensi memicu longsor
atau tumbangnya pohon, sementara di wilayah laut, angin kencang dan gelombang
tinggi dapat mengancam keselamatan aktivitas wisata air.
Dwikorita menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat
dalam merencanakan perjalanan liburan, terutama menuju destinasi seperti
kawasan Puncak, Bandung Utara, Yogyakarta, Malang, dan Batu, yang berpotensi
mengalami hujan pada siang hingga malam hari.
Sementara itu, kawasan wisata pesisir seperti Bali dan
Lombok juga perlu diwaspadai karena potensi gelombang tinggi dan angin kencang
dari arah timur yang dapat membahayakan aktivitas di laut.
Di wilayah Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur, hujan
lebat dan angin kencang juga diperkirakan dapat terjadi, terutama pada sore
hingga malam hari.(bmkg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar