Makin Tangguh, BMKG Resmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Minggu, 15 Juni 2025

Makin Tangguh, BMKG Resmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini


SIAGA
-FM
– BMKG resmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di Badung, Bali.

 

Peresmian itu menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem ketahanan bencana nasional, khususnya sebagai pusat cadangan sistem peringatan dini tsunami dan informasi gempa bumi nasional yang selama ini terpusat di Jakarta.

 

Diresmikan langsung oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, gedung yang merupakan bagian dari implementasi Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) itu, didukung oleh Bank Dunia untuk memperkuat sistem ketahanan bencana nasional berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan.

 

“Kehadiran gedung ini bukan sekadar infrastruktur, namun menjadi simbol kesiapsiagaan bangsa menghadapi bencana. Ini adalah bagian dari komitmen BMKG untuk terus berinovasi, memperkuat sistem peringatan dini, dan menyelamatkan nyawa manusia,” tegas Dwikorita seperti dikutip dari laman resmi BMKG, Minggu (15/6/2025).

 

Gedung Backup Sistem Peringatan Dini itu akan mengambil alih peran pusat jika sistem utama di Jakarta mengalami gangguan operasional. Selain untuk melayani wilayah Indonesia, fasilitas ini juga akan menjadi sumber penyebaran informasi peringatan dini kepada 28 negara anggota Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), menjadikan Indonesia sebagai simpul penting dalam jaringan mitigasi bencana regional kawasan Asia-Pasifik.

 

Gedung ini dilengkapi Command Center, sistem komunikasi kebencanaan, pusat data dan informasi, serta fasilitas operasional yang beroperasi 24 jam penuh setiap hari.

 

Bangunan dirancang tahan gempa dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) produksi dalam negeri, serta mengusung nilai-nilai kearifan lokal Bali melalui arsitektur yang terinspirasi dari filosofi Udeng, simbol keharmonisan dan keseimbangan antara manusia dan alam.

 

“Program IDRIP ini merupakan respons atas kebutuhan mendesak terhadap pusat komando bencana yang tangguh dan terintegrasi. Dan Bali, dengan kesiapan infrastruktur, masyarakat, dan komitmen pemerintah daerahnya, kami tetapkan sebagai pusat backup nasional,” jelas Dwikorita.

 

BMKG meyakini, peresmian bukanlah akhir dari sebuah proyek konstruksi, melainkan awal dari transformasi besar sistem mitigasi bencana di Indonesia. Komitmen untuk membangun ketangguhan nasional akan terus diperkuat dengan pendekatan yang ilmiah, kolaboratif, dan responsif.

 

“Mari kita jadikan peresmian ini sebagai awal dari era baru mitigasi bencana yang lebih modern, tangguh, dan berbasis ilmu pengetahuan,” pungkas Dwikorita.(BMKG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad