SIAGA-FM – Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, terus menunjukkan aktivitas vulkanik.
Menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok
Fajaruddin M. Balido saat ini gunung yang memiliki
ketinggian 1423 mdpl tersebut berada pada Level II atau waspada.
"Pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas hingga
tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas
tebal tinggi sekitar 100-600 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah ke
arah barat dan barat laut," tulis Fajaruddin dikutip dari laman
magma.esdm.go.id, Minggu (15/6/2025) pagi.
Fajaruddin menyebut, berdasarkan pengamatan kegempaan,
Lewotolok mengalami 158 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 15.6-40 mm,
dan lama gempa 35-88 detik. 354 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2.1-16.5
mm, dan lama gempa 29-61 detik, 4 kali Harmonik dengan amplitudo 2.1-5.4 mm,
dan lama gempa 101-161 detik.
Selain itu, sambung Fajaruddin, juga terjadi 4 kali
Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 2.1-7.8 mm, dan lama gempa 101-117 detik, 1
kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 4.9 mm, dan lama gempa 17 detik,
dan 8 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2.9-40 mm, S-P 0.9-1 detik
dengan lama gempa 13-24 detik.
Ia menyebutkan pihaknya mengeluarkan sejumlah rekomendasi, masyarakat di
sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak
memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat
aktivitas Ili Lewotolok.
Khusus kepada masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona
agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari
bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun
pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara
agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral
selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan
mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian,
selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun
pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki
dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km
pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari
guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun
gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat
yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung
mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar