SIAGA-FM – BNPB gulirkan strategi baru pembinaan manajemen kedaruratan kepada pemerintah daerah.
Foto: Melalui pembelajaran daring, BNPB menjangkau
seluruh provinsi dan kabupaten dan kota di Indonesia. (Direktorat Dukungan
Infrastruktur Darurat BNPB)
Jika sebelumnya dilakukan secara tatap muka, kini
pembinaan dilaksanakan secara virtual atau dalam jaringan (daring) dengan
memanfaatkan teknologi dan fasilitas studio BNPB.
Melalui pembelajaran daring, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Penanganan Darurat
dapat menjangkau seluruh provinsi dan kabupaten dan kota di Indonesia.
Langkah ini merupakan bagian dari tanggung jawab BNPB
sebagai entitas pemerintah dalam pembinaan teknis penyelenggaraan pemerintahan
daerah, khususnya dalam situasi keadaan darurat bencana.
“Pembinaan ini bukan hanya kewajiban kelembagaan, tapi
juga amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang
menempatkan pemerintah daerah sebagai first responder dalam penanggulangan
bencana,” ujar Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB Adria Yuferryzal,
Jumat lalu (21/6).
Diluncurkan sejak awal tahun 2025, pembinaan dilakukan
dalam 14 seri tematik. Sub tema yang menjadi topik pembelajaran yaitu manajemen
penanganan darurat, kaji cepat, dinamika penetapan status, aktivasi posko,
rencana operasi hingga pencarian dan evakuasi korban.
Sampai dengan pertengahan tahun ini, enam seri tersebut
telah terlaksana dengan antusiasme tinggi. Tercatat total 8.794 peserta telah
mengikuti pembinaan virtual, yang terdiri dari aparatur BPBD di 38 provinsi dan
514 kabupaten/kota.
Menariknya, tak hanya peserta dari BPBD, pembinaan ini
juga diikuti berbagai pihak non-pemerintah seperti Pramuka, Pertamina
Foundation, United Tractors, dan organisasi masyarakat lokal. Hal ini
menunjukkan tingginya kesadaran kolektif terhadap pentingnya penguasaan
manajemen penanganan darurat di lapangan.
“Transformasi strategi ini menjadi bukti bahwa
keterbatasan geografis dan anggaran bukan halangan dalam upaya peningkatan
kapasitas daerah. Justru menjadi peluang untuk menjangkau lebih banyak dan
meningkatkan sinergi pusat-daerah,” imbuhnya.
Ke depan, BNPB akan terus melanjutkan serial pembinaan
dengan topik-topik seperti pemenuhan kebutuhan dasar dan penanganan pengungsi,
perlindungan kelompok rentan, pembersihan sampah akibat bencana, pemulihan
segera prasarana dan sarana vital, kepemimpinan darurat, hingga pengelolaan Dana
Siap Pakai (DSP) dan Belanja Tidak Terduga (BTT).(bnpb)






.gif)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar