Peran Penting Hadirnya Satuan Pendidikan Siaga Bencana - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Jumat, 13 Juni 2025

Peran Penting Hadirnya Satuan Pendidikan Siaga Bencana


SIAGA
-FM
– Posisi geografis Indonesia yang terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik utama, menjadikannya rawan terhadap gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

 

Dalam konteks ini, satuan pendidikan (sekolah, madrasah, perguruan tinggi) memegang peranan vital dalam membangun budaya kesiapsiagaan bencana. Tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar.

 

Beberapa studi menegaskan, keterlibatan aktif satuan pendidikan dalam pengurangan risiko bencana (PRB) dapat mengurangi korban jiwa dan kerusakan infrastruktur secara signifikan.

 

Lalu apa saja peran penting satuan pendidikan dalam kesiapsiagaan bencana? Berikut adalah beberapa peran sauan pendidikan dalam kesiapsiagaan terhadap ragam bencana di masing-masing daerah.

 

Membangun Kesadaran dan Pengetahuan Risiko Bencana

 

Kajian ilmiah menunjukkan, pemahaman terhadap risiko bencana dapat ditanamkan secara efektif melalui kurikulum pendidikan.

 

Penelitian oleh Wisner et al. (2004) dalam buku "At Risk: Natural Hazards, People's Vulnerability and Disasters" mengungkapkan, pendidikan bencana di sekolah mampu meningkatkan pengetahuan siswa tentang jenis bencana, tanda-tanda awal, dan langkah mitigasi.

 

Pembentukan Budaya Tanggap Darurat

 

Sekolah menjadi tempat strategis untuk melatih tanggap darurat melalui simulasi atau latihan evakuasi berkala.

 

Penelitian yang dilakukan oleh Ronan & Johnston (2001) menunjukkan, siswa dan warga satuan pendidikan yang terlatih dalam program kesiapsiagaan bencana menunjukkan respon lebih cepat dan tepat ketika menghadapi situasi darurat.

 

Perencanaan Infrastruktur dan Lingkungan Aman

 

Kesiapsiagaan tidak hanya berbasis pengetahuan, tetapi juga didukung oleh infrastruktur satuan pendidikan yang tahan bencana.

 

Studi oleh Shaw et al. (2011), menekankan pentingnya desain bangunan satuan pendidikan yang tahan gempa dan penempatan jalur evakuasi yang jelas, untuk meminimalisir risiko korban jiwa saat terjadi bencana.

 

Melatih Peran Kepemimpinan Siswa dalam PRB

 

Menurut laporan UNESCO (2014), pemberdayaan siswa/mahasiswa sebagai "agen perubahan" dalam pengurangan risiko bencana, dapat memperluas jangkauan edukasi bencana hingga ke lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar.

 

Kolaborasi dengan Lingkungan Sekitar

 

Satuan pendidikan berperan sebagai pusat informasi dan edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana. Penelitian dari ADPC (Asian Disaster Preparedness Center) menunjukkan, sekolah yang aktif berkolaborasi dengan BPBD, PMI, dan instansi terkait, mampu menciptakan kesiapsiagaan komunal yang lebih kuat.

 

Berdasarkan kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa satuan pendidikan memiliki peran strategis dalam membangun kesiapsiagaan bencana yang efektif.

 

Melalui integrasi kurikulum PRB, latihan simulasi, penguatan infrastruktur, dan kolaborasi lintas sektoral, sekolah dapat melahirkan generasi yang tanggap, sigap, dan sadar risiko bencana.

 

Dengan demikian, investasi dalam program kesiapsiagaan bencana di lingkungan pendidikan, bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi keharusan demi melindungi generasi masa depan dari dampak buruk bencana alam. (*/ilustrasi: google image)

Penulis: Nova Indra (Dir. P3SDM Melati, Journalist, Writer, Pimp. Sekolah Indonesia Menulis, Anggota RAPI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad