Pergantian Kepala Daerah, Dwikorita: Sistem Peringatan Dini Jangan Masuk Laci - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Senin, 16 Juni 2025

Pergantian Kepala Daerah, Dwikorita: Sistem Peringatan Dini Jangan Masuk Laci


SIAGA
-FM
– Keberlanjutan sistem peringatan dini bencana di tengah tantangan kepemimpinan daerah yang kerap berubah-ubah sangat penting.

 

Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat mewakili Indonesia dalam forum tingkat tinggi United Nations Ocean Conference (UNOC) yang digelar pada 9–10 Juni 2025 lalu di Nice, Prancis.

 

Dwikorita mengungkapkan, peningkatan kesadaran dunia terhadap mitigasi bencana, khususnya bencana hidrometeorologi dan tsunami, merupakan kabar baik dan sangat diapresiasi. Namun, ia menekankan, peningkatan kesadaran saja tidak cukup jika tidak disertai dengan kesinambungan tindakan nyata di tingkat lokal/Daerah.

 

“Satu kota di Indonesia sudah kami siapkan dengan sistem peringatan dini tsunami secara komprehensif. Semua unsur terlibat, dari pembuat kebijakan, peneliti, universitas, masyarakat hingga pemimpin daerah. Tapi ketika kepemimpinan di daerah tersebut berganti, semua kebijakan itu “masuk laci”. Tiga tahun kemudian, tsunami terjadi. Dan mereka tidak siap,” ujar Dwikorita.

 

Dwikorita menggarisbawahi, bencana di era perubahan iklim kini semakin tidak bisa diprediksi. Ia mencontohkan munculnya Siklon Tropis Seroja tahun 2021, yang secara teori tidak seharusnya terbentuk di dalam wilayah tropis Indonesia, yaitu Wilayah yang berada diantara 10 derajat Lintang Utara hingga 10 derajat Lintang Selatan.

 

Peristiwa itu menjadi bukti, pendekatan mitigasi dan peringatan dini harus terus dikembangkan dan tidak boleh bergantung pada keberuntungan semata.

 

“Siklon tropis seharusnya tidak terbentuk di dalam zona tropis trrdebut, namun kenyataannya hal tersebut terjadi. Ini mengejutkan kami dan menunjukkan bahwa tantangan bencana semakin tidak terduga,” tegasnya.

 

Dwikorita juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi dan observasi laut dalam, yang terus berkembang di banyak negara. Ia mengingatkan, teknologi tanpa dukungan sosial-politik yang konsisten akan sia-sia.

 

“Kita belajar bahwa saat semua orang siap, entah bagaimana bencana tidak terjadi. Tapi saat kita mulai lengah, bencana bisa datang. Inilah refleksi penting yang harus dijaga kesinambungannya oleh semua pihak,” katanya.

 

Menurutnya, pembelajaran terpenting tetap berada pada bagaimana menjaga kesinambungan komitmen, terutama di level lokal atau daerah (bmkg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad