SIAGA-FM – Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2025 resmi dibuka.
Pembukaan secara resmi Sekolah Lapang itu digelar di Desa
Awang, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, dihadiri Anggota Komisi V DPR
RI, Abdul Hadi, SE., MM.
Dalam sambutannya, Abdul Hadi menekankan pentingnya
mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami, mengingat NTB, khususnya Pulau Lombok,
merupakan wilayah rawan bencana. Pengalaman pahit gempa Lombok tahun 2018
menjadi pengingat akan urgensi membangun budaya tanggap dan tangguh bencana di
tengah masyarakat.
"Upaya membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan
masyarakat adalah prioritas bersama. Kita ingin meminimalkan risiko korban jiwa
dan kerugian material jika bencana kembali terjadi,” ujar Abdul Hadi, dua hari
lalu dikutip dari RRI.
Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG), merupakan
program edukatif yang bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat, aparat
pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya dalam hal mitigasi bencana.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak seperti, BMKG, BPBD, instansi
pemerintah, dunia pendidikan, media, dan masyarakat.
Abdul Hadi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor
dalam mendorong pemahaman masyarakat terkait jalur evakuasi, sistem peringatan
dini, hingga prosedur tanggap darurat. Menurutnya, edukasi semacam ini perlu
terus ditingkatkan dan disebarluaskan.
“Kami ingin SLG tidak berhenti sebagai pelatihan sesaat,
tetapi menjadi bagian dari gerakan bersama masyarakat NTB menuju daerah yang
siap dan tangguh terhadap bencana,” jelasnya.
Ia juga mendorong agar program serupa diperluas ke
seluruh kabupaten dan kota di NTB, dengan pelaksanaan simulasi, sosialisasi,
dan pembaruan peta risiko secara berkala.
Abdul Hadi menyampaikan apresiasi kepada BMKG, BPBD,
Pemerintah Daerah, serta seluruh peserta yang terlibat aktif dalam kegiatan
SLG.
Ia berharap para peserta mampu menjadi agen perubahan di
komunitas masing-masing, serta menularkan semangat kesiapsiagaan kepada
lingkungan sekitarnya.
“Semoga masyarakat NTB senantiasa diberi keselamatan, dan
dijauhkan dari bencana. Mari kita terus jaga alam, siapkan diri, dan bangun
budaya sadar risiko demi masa depan yang lebih aman,” tutup Abdul Hadi.(RRI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar