SIAGA-FM – Antisipasi ancaman banjir lahar dingin Marapi, Bendungan Cangkiang di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam dikeruk.
Alat berat mengeruk bendungan yang rusak saat musibah
banjir lahar dingin Gunung Marapi. (Dok. Antara/ Al Fatah)
Pengerukan dilakukan Balai Wilayah Sungai (BWS). Wali
Nagari Batu Taba, Rahmat Hidayat mengatakan, pengerukan dimulai pada Rabu
(23/7/2025) dan akan berlangsung selama 15 hari ke depan.
Dua alat berat dari BWS Sumbar telah dikerahkan untuk
mengevakuasi material pasir hitam dari bendungan yang memiliki luas genangan
3,5 hektare itu.
“Benar, pengerukan dimulai hari ini. Dua alat berat sudah
bekerja di dalam bendungan,” ujarnya.
Pengerukan dilakukan hingga kedalaman dua meter, dengan
target pengangkatan material mencapai 6.000 kubik dari total material yang
tertimbun sekitar 23 ribu kubik.
“Pengerukan ini merupakan bagian dari mitigasi bencana,
mengingat pendangkalan yang terjadi di bendungan,” jelas Rahmat.
Pemerintah provinsi sebelumnya menyatakan bahwa
penanganan banjir lahar dingin Gunung Marapi menjadi prioritas karena sejumlah
daerah di Agam dan Tanah Datar terdampak parah sejak Mei 2024.
Menurut data BNPB, total korban meninggal dunia akibat
bencana tersebut mencapai 67 orang, dengan puluhan rumah rusak dan ribuan warga
mengungsi.(*/source: ANTARA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar