Benarkah Hewan Bisa Deteksi Bencana? Ini Penjelasannya! - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad



Minggu, 20 Juli 2025

Benarkah Hewan Bisa Deteksi Bencana? Ini Penjelasannya!


SIAGA
-FM
– Benarkah naluri hewan bisa mendeteksi bencana yang akan terjadi?

 

Perilaku aneh hewan sebelum terjadinya bencana alam bukanlah cerita baru. Beragam laporan telah muncul dalam berbagai budaya dan zaman, dari Yunani kuno hingga masyarakat modern.

 

Salah satu catatan tertua berasal dari tahun 373 SM, ketika sejarawan Yunani Thucydides melaporkan bahwa tikus, ular, dan anjing secara misterius meninggalkan kota Helice beberapa hari sebelum gempa bumi dahsyat menghancurkan wilayah tersebut.

 

Meskipun selama berabad-abad cerita seperti ini dianggap mitos atau kebetulan, kemajuan teknologi dalam bidang perilaku hewan dan geofisika kini memberikan dasar ilmiah yang lebih kuat untuk memahaminya.

 

Di era modern, salah satu peristiwa paling mencolok terjadi pada tsunami Samudra Hindia tahun 2004 atau Gempa Aceh, yang menewaskan lebih dari 225.000 orang. Sistem peringatan dini buatan manusia, seperti sensor pasang surut dan gempa bumi, gagal memberikan peringatan yang jelas.

 

Komunikasi yang tidak terkoordinasi juga gagal memberikan peringatan, dengan banyak pesan teks tidak sampai ke ponsel di daerah yang terancam atau tidak dibaca.

 

Namun, cerita misterius datang dari hewan. Beberapa hewan tampaknya merasakan bahaya yang akan datang dan berusaha melarikan diri. Menurut kesaksian mata, gajah berlari ke dataran tinggi, flamingo meninggalkan area sarang yang rendah, dan anjing menolak untuk keluar rumah.

 

Di desa pesisir Bang Koey di Thailand, warga melaporkan sekawanan kerbau di tepi pantai tiba-tiba mengangkat telinga, menatap ke laut, lalu berlari ke puncak bukit terdekat beberapa menit sebelum tsunami menghantam.

 

Laporan ini tidak berdiri sendiri. Studi yang dilakukan di Italia pada 2016-2017 mengamati perilaku sapi, kambing, dan anjing di wilayah rawan gempa.

 

Peneliti menemukan, hewan-hewan tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas tidak biasa hingga 20 jam sebelum gempa berkekuatan besar terjadi. Studi ini memperkuat kemungkinan bahwa hewan memang bisa merasakan bencana lebih awal daripada sistem peringatan buatan.

 

Yang Hewan Rasakan Sebelum Terjadi Bencana Besar

 

Meskipun belum ada konsensus tunggal, beberapa teori ilmiah telah diajukan untuk menjelaskan bagaimana hewan bisa "merasakan" bencana alam. Di antaranya:

 

Gelombang Seismik Awal (P-wave)

Gelombang ini bergerak lebih cepat dari gelombang utama gempa dan mungkin dapat dideteksi oleh hewan dengan indra sensitif.

 

Gangguan Elektromagnetik dan Infrasound

Beberapa bencana seperti gempa bumi dan tornado memicu gangguan medan elektromagnetik dan gelombang suara berfrekuensi rendah (infrasound) yang dapat dideteksi oleh hewan.

 

Ionisasi Udara & Perubahan Kimia

Tegangan tinggi di kerak bumi sebelum gempa dapat menciptakan muatan listrik yang mengionisasi udara, memicu zat seperti ozon, karbon monoksida, atau hidrogen peroksida - semua ini bisa dideteksi oleh indra penciuman hewan.

 

Sensitivitas Medan Listrik & Magnetik

Banyak hewan memiliki sel reseptor khusus atau kandungan zat besi dalam tubuh mereka yang membuat mereka peka terhadap perubahan medan geomagnetik. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad