SIAGA-FM – BMKG resmikan gedung pusat komando sistem peringatan dini multi-bahaya pertama di Indonesia yang dirancang khusus tahan gempa.
Gedung seluas 8.450m² itu menjadi jantung baru sistem
peringatan dini nasional, dilengkapi dengan teknologi base isolation tipe Friction
Pendulum yang mampu meredam guncangan gempa hingga periode ulang 2.500
tahun.
Berlokasi di Jakarta, gedung ini merupakan bagian
dari Indonesia Disaster Resilience
Initiatives Project (IDRIP) dengan fasilitas cadangan (backup center) di Denpasar, Bali.
“Gedung baru ini kini berdiri kokoh dengan
teknologi base isolation, yaitu
sistem peredam guncangan gempa yang dipasang pada fondasi bangunan. Fondasi
ditanam hingga kedalaman hampir 30 meter di tanah keras, menggantikan tanah
lunak sebelumnya, guna mengurangi amplifikasi gempa,” tegas Kepala BMKG
Dwikorita Karnawati saat peresmian, Senin (21/7/2025).
Pembangunan pusat komando tersebut, merupakan langkah
strategis memperkuat sistem nasional peringatan dini berbasis geofisika dan
iklim, seperti Tsunami Early Warning
System (TEWS), Earthquake
Early Warning System (EEWS), Meteorology
Early Warning System (MEWS), dan Climatology Early Warning System (CEWS).
Seluruh sistem tersebut kini terintegrasi dalam satu
ruang kendali beroperasi 24/7 dengan dukungan sistem cadangan yang andal.
Dwikorita mengungkapkan, pembangunan ini merupakan
respons atas kegagapan masa lalu saat Indonesia menghadapi bencana besar
seperti tsunami Aceh 2004 dan Palu 2018.
“Kini, berbagai potensi bencana, cuaca, iklim, kualitas
udara, gempa bumi, hingga tsunami, dapat dimonitor dalam satu sistem yang
terintegrasi, yaitu Multi-Hazard
Early Warning System (MHEWS). Sistem ini dikembangkan oleh para
talenta muda BMKG, hasil belajar dari berbagai negara,” jelasnya.
Dengan teknologi base
isolation yang memungkinkan penerapan pada gedung eksisting (retrofitted), pembangunan ini juga
menjadi solusi masa depan untuk memperkuat infrastruktur vital lainnya.
Gedung itu terdiri dari sembilan lantai dan dua basement,
dengan total luas bangunan mencapai 8.679,88 m². Terdapat 23 titik base
isolator Friction Pendulum yang terpasang menggunakan sistem jacking untuk
menjamin akurasi dan keamanan.
Sistem MHEWS ini dikembangkan oleh talenta muda BMKG
hasil kolaborasi dan pembelajaran dari berbagai negara.(SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar