"Gempa bumi melibatkan varia
bel geofisika yang
kompleks dan belum sepenuhnya dipahami manusia. Sehingga, untuk memprediksi
gempa secara akurat melalui kecerdasan buatan masih menjadi tantangan besar,” kata
Badrul, Sabtu (14/6/2025) dilansir dari RRI.
Hal itu disebabkan, lanjutnya, saat ini kecerdasan buatan
lebih berperan dalam pemodelan dan memperkirakan potensi kerentanan wilayah,
bukan untuk memprediksi waktu kejadian gempa,"
Ia mengungkap, hingga kini juga belum ada negara di dunia
yang berhasil mengembangkan sistem prediksi gempa yang benar-benar presisi.
Karena hal itu, imbuhnya, masyarakat diminta untuk
waspada terhadap ancaman gempa dan jangan tergiur teknologi.
"Kami mendorong pemerintah untuk terus mendukung
penelitian tentang kebumian dan teknologi kebencanaan. Selain itu juga
memperkuat edukasi kesiapsiagaan dan penguatan sistem mitigasi guna menghadapi
bencana terutama di daerah rawan seperti Sumatera Barat," ujar Badrul.
(ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar