SIAGA-FM – Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kampung Kiararambay, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kondisi puing-puing bangunan rumah korban di Kampung
Kiararambay, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, yang sudah rata
dengan tanah imbas terdampak banjir dan longsor. (Foto: Ciremaitoday.com/Akung)
Bencana itu menewaskan empat anggota keluarga dalam satu
rumah setelah kediaman mereka rata dengan tanah akibat tersapu material longsor
berupa lumpur dan bebatuan, pada Rabu malam dua hari lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Garut, Aah Anwar Saepuloh, menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi
menyebabkan tebing setinggi 50 meter longsor dan menutup saluran air.
Akibatnya, air meluap dan memicu banjir bandang yang menerjang pemukiman warga.
“Bencana ini menyebabkan satu rumah hancur dan empat
orang penghuninya meninggal dunia. Ini akibat kejenuhan air karena hujan lebat
yang turun cukup lama,” ungkap Aah.
Korban yang tewas dalam peristiwa tragis ini adalah
Mar’ah (pemilik rumah), anaknya Linda, cucunya Fajar yang masih balita, dan
menantunya Mardi. Keempatnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah
proses evakuasi manual yang berlangsung hingga Kamis kemarin.
Menurut kesaksian tokoh masyarakat setempat, Asep,
longsor dipicu oleh tersumbatnya aliran air di atas Air Terjun Kiararambay
akibat tumpukan tanah dan batu. Air kemudian meluap dengan deras dan menghantam
rumah milik Mar’ah yang berada tepat di bawahnya.
Seluruh jasad korban telah dimakamkan pihak keluarga di
Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. Dinas Sosial Kabupaten Garut melalui
Kepala Dinas, Aji Sukarmadji, menyatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan
darurat termasuk uang pemulasaraan jenazah kepada keluarga korban.
Hingga saat ini, pihak berwenang masih terus memantau
kondisi wilayah terdampak dan mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan
longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat curah hujan tinggi.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar