SIAGA-FM – Tingkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam yang kerap terjadi, Kabupaten Kupang terus memperkuat Tim Kampung Siaga Bencana yang dikelola oleh Dinas Sosial. Tim ini menjadi ujung tombak dalam mitigasi dan penanggulangan bencana di tingkat desa.
Kegiatan Lokakarya Rencana
Kerja Tahunan 2025 di Aula Kantor Bupati Kupang, Jumat (20/06/2025). (Foto:
Humas Kabupaten Kupang).
Direktur CIS TIMOR, Haris Oematan, menyatakan bahwa tim
ini telah menunjukkan kinerja sigap dan terorganisir saat menghadapi bencana,
seperti yang terjadi di Nuataus beberapa waktu lalu. Keberadaan Tim Kampung
Siaga Bencana dinilai sangat krusial untuk mempercepat respon dan koordinasi di
saat bencana melanda.
“Kemarin waktu bencana di Nuataus, itu aktivitas tim
kampung siaga bencana sangat sigap. Karena mereka ada di sana, mereka
terorganisir Sehingga apapun bencananya,itu mereka sudah bisa langsung
mengorganisir,” ujarnya saat Lokakarya Rencana Kerja Tahunan 2025 di Aula
Kantor Bupati Kupang beberapa waktu lalu.
Haris menambahkan, Kabupaten Kupang merupakan wilayah
dengan tingkat risiko bencana tinggi di Nusa Tenggara Timur, meliputi banjir,
banjir bandang, kekeringan, siklon, kebakaran, gempa bumi, dan abrasi.
Oleh sebab itu, penguatan kapasitas sumber daya manusia
melalui Tim Kampung Siaga Bencana menjadi langkah strategis dalam menghadapi
risiko-risiko tersebut.
Program Participatory
Action for Resilience (PAR IV CORRECT) yang dijalankan oleh Catholic Relief Services (CRS) bersama
CIS TIMOR, turut mendukung pengembangan tim ini sebagai bagian dari upaya
membangun ketahanan masyarakat di lima desa terpilih di Kecamatan Fatuleu Barat
dan Fatuleu Tengah.
Selain kesiapsiagaan bencana, CIS TIMOR juga mendorong
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan rempah-rempah seperti
kunyit dan jahe yang tumbuh subur di hutan Fatuleu dan Amfoang.
Kegiatan lokakarya ini dibuka secara resmi oleh PLT
Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Pieter Sabaneno, dan dihadiri oleh Kepala
BP4D Juhardi D. Selan, Kepala Dinas Sosial Saryaskus Paulus Liu, Kepala BMKG,
Camat Fatuleu Barat dan Fatuleu Tengah, serta para kepala desa.(rri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar