Madrasah Siaga Bencana dan Program Mitigasi - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad



Minggu, 22 Juni 2025

Madrasah Siaga Bencana dan Program Mitigasi


SIAGA
-FM
– Padang Panjang sebagai daerah yang memiliki kompleksitas dalam topografi dan kondisi wilayah, memerlukan langkah antisipatif di bidang mitigasi bencana. Strategi pengurangan risiko bencana menjadi penting diimplementasikan dalam bentuk langkah mitigasi yang tepat.

 

Kota Padang Panjang berada di daerah ketinggian yang terletak antara 650 – 850 meter di atas permukaan laut, berada pada kawasan pegunungan yang berhawa sejuk dengan seuhu udara maksimum 26.1°C dan minimum 21.8 °C. Curah hujan daerah ini terbilang tinggi rata-rata 3.295 mm/tahun.

 

Kota Padang Panjang berada di daerah ketinggian yang terletak antara 650 sampai 850 meter di atas permukaan laut dan diapit gunung-gunung tinggi. Di bagian utara dan agak ke barat berjejer Gunung Singgalang dan Gunung Tandikat, sementara di arah Timur, ada Gunung Marapi yang hingga kini masih terus rupsi sejak akhir tahun 2023 lalu.

 

Kota Padang Panjang merupakan wilayah yang memiliki struktur geologi berupa lapisan batuan dan sesar lokal. Struktur sesar tersebut dicirikan oleh tebing terjal pada bukit bagian Selatan Kota Padang Panjang dan kelurusan Lembah Sungai.

 

Mencermati kondisi tersebut, mitigasi bencana sangat diperlukan sebagai langkah antisipasi bila terjadi bencana di wilayah ini. Termasuk pada bidang pendidikan, madrasah dan sekolah, perlu melakukan upaya kesiapsiagaan terhadap bencana.

 

Bangunan madrasah yang tidak tahan bencana sangat rentan dari segi keamanan. Bukan saja mengancam jiwa peserta didik, dampak bencana juga dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan sekolah, yang tentunya hal ini menimbulkan kerugian finansial bagi sekolah terdampak.

 

Sasaran utama Gugus Madrasah Siaga Bencana (GMSB) adalah memberi perlindungan kepada santri madrasah, guru dan tenaga pendidik lainnya dari dampak buruk bahkan kematian di sekolah. Adapun program yang akan dicanangkan oleh Gugus Madrasah Siaga Bencana kota Padang Panjang, di antaranya melakukan pemetaan sekolah (school watching), focus group discussion (FGD) madrasah aman bencana, kajian risiko bencana sekolah, serta kerentanan ancaman dan kapasitas bencana, dan pembuatan jalur evakuasi/titik kumpul.

 

Selain itu, madrasah juga perlu melakukan simulasi evakuasi gempa bumi, pemadaman kebakaran, serta simulasi evakuasi erupsi gunung Marapi bagi guru dan santri. Pembentukan dan pelatihan tim siswa siaga bencana serta melakukan pelatihan kesiagaan bencana bagi PIC masing-masing madrasah, juga sangat dibutuhkan.

 

Mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu titik tolak utama dari manajemen tanggap bencana. Langkah tersebut perlu diimplementasikan dalam bentuk program-program nyata di lapangan. Madrasah Siaga Bencana menjadi salah satu motor penggerak tumbuhnya resiliensi bencana di Tengah Masyarakat khususnya dunia Pendidikan di daerah ini.

 

Madrasah Siaga Bencana yang diinisiasi oleh Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah JZ03ZZW06, merupakan suatu upaya menciptakan lingkungan madrasah yang aman dan tangguh terhadap bencana. Ini melibatkan peningkatan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan warga madrasah dalam menghadapi bencana. Tujuannya adalah untuk meminimalkan dampak bencana dan melindungi warga madrasah dari risiko yang ditimbulkan.


Program-program yang diluncurkan Madrasah Siaga Bencana diharapkan bisa menjawab segala kebutuhan dunia Pendidikan khususnya madrasah dalam rangka mitigasi. Selanjtunya, kesinambungan program akan terlihat dari keberlanjutan sinergi antara para pemangku kepentingan termasuk Kantor Kementerian Agama Padang Panjang dan RAPI setempat.(*)

Penulis: Azhma Ulya (Guru KMI Diniyah Puteri, Wakil Sekretaris GMSB Padang Panjang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad