SIAGA-FM – Sumur bor di Desa Jayamulya, Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu, Kamis (17/7) diresmikan Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto.
Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., bubuhkan tanda
tangan pada prasasti di lokasi sumur bor, di Desa Jayamulya, Indramayu, Kamis
(17/7). (BNPB)
Pembuatan sumur bor tersebut merupakan upaya pemerintah
melalui BNPB guna memperkuat fase pencegahan bencana, khususnya dalam mengatasi
potensi krisis air bersih akibat dampak bencana kekeringan.
“Kita sudah melaksanakan pembangunan beberapa titik sumur
bor sebagai upaya pencegahan karena sebentar lagi ini masuk masa kemarau
dan masyarakat di Kabupaten Indramayu tentu saja akan banyak yang membutuhkan
pasokan air bersih,” ujar Suharyanto dilandir dari laman resmi BNPB.
Pembangunan sumur bor yang dilaksanakan oleh BNPB itu,
dilakukan secara bertahap dengan total delapan titik di wilayah Indramayu.
Adapun anggarannya mencapai Rp3.3 miliar yang bersumber dari anggaran Dana Siap
Pakai (DSP) BNPB.
Pengerjaan sumur bor tersebut lanjut Suharyanto,
bekerjasama dengan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu. Empat titik tahap
pertama senilai Rp1.65 miliar berlokasi di Kecamatan Eratan sedangkan empat
titik lainnya pada tahap kedua salah satunya berlokasi di Desa Jayamulya,
Kecamatan Kroya.
“Dan ini adalah salah satu bentuk yang kita siapkan untuk
meningkatkan fase pencegahan sebelum terjadi bencana,” terang Suharyanto.
Suharyanto mengatakan, upaya pencegahan dinilai tidak
kalah penting dengan penanggulangan bencana pada fase tanggap darurat. Pencegahan
yang optimal sebelum terjadinya bencana dapat menekan risiko sekaligus dampak
yang terjadi dari sebuah bencana. Hal tersebut yang harus ditingkatkan di
setiap daerah.
Sumur bor yang dibangun berjenis sumur bor dalam atau
artesis dengan kedalaman 120 hingga 130 meter. Sumur bor tersebut dilengkapi
dengan mesin pompa berjenis summersible dengan kapasitas air dapat menampung
hingga 5.000 liter. Sumur yang dibuat tersebut nantinya dapat memenuhi
kebutuhan air kurang lebih hingga 1.200 Kepala Keluarga (KK) atau 4.200
jiwa.
Program sumur bor ini diharapkan bisa menjadi solusi
jangka menengah untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat, terutama saat
musim kemarau yang dalam beberapa tahun terakhir memicu terjadinya bencana
kekeringan di wilayah pesisir utara Jawa, termasuk Indramayu.
Selain Indramayu, pembuatan sumur bor oleh BNPB juga akan
dilaksanakan di wilayah lain di Jawa Barat yakni di Subang dan Cirebon. Tidak
hanya delapan titik, Kepala BNPB juga tidak menutup kemungkinan akan menambah
jumlah titik pembuatan sumur bor di Indramayu setelah menampung aspirasi dari
pemerintah daerah dan masyarakat setempat. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar