SIAGA-FM – Erupsi adalah peristiwa keluarnya material dari dalam gunung berapi ke permukaan bumi atau atmosfer.
Material ini bisa berupa lava, gas, abu vulkanik, dan batuan.
Erupsi terjadi karena tekanan tinggi dari gas dan magma di dalam perut bumi.
Ada beberapa jenis erupsi: 1) Erupsi eksplosif: Letusan besar yang
disebabkan oleh tekanan gas tinggi, menghasilkan ledakan dahsyat. 2) Erupsi
efusif: Magma keluar perlahan sebagai lelehan lava, biasanya tanpa ledakan
besar. 3) Erupsi sentral: Material keluar dari satu titik pusat, membentuk
kerucut gunung. 4) Erupsi linier: Magma keluar melalui retakan panjang di
permukaan bumi.
Erupsi
Eksplosif
Erupsi eksplosif adalah jenis letusan yang ditandai oleh pelepasan energi yang sangat besar dan
tiba-tiba, akibat tekanan gas yang terperangkap di dalam magma.
Tekanan ini meningkat karena magma yang kental (seperti andesitik
atau riolitik) sulit mengalir dan memerangkap gas vulkanik (seperti uap air, CO₂,
dan SO₂) di dalam dapur magma.
Menurut Sigurdsson et al.
(2015) dalam The Encyclopedia of Volcanoes, erupsi eksplosif
terjadi karena “degassing yang tertahan dalam magma viskos, sehingga saat
tekanan melebihi kekuatan batuan di sekitarnya, terjadi letusan hebat dengan
lontaran material piroklastik.”
Erupsi
Efusif
Erupsi efusif terjadi ketika magma yang bersifat encer (biasanya basaltik) mengalir
keluar dari gunung api secara perlahan dalam bentuk lava. Karena viskositasnya
rendah, gas-gas mudah keluar tanpa tekanan tinggi, sehingga tidak terjadi
letusan besar.
Menurut Cas & Wright
(1987) dalam Volcanic Successions: Modern and Ancient, “erupsi
efusif terjadi ketika gaya kohesi magma rendah dan tekanan gas cukup untuk
mendorong magma ke permukaan tanpa fragmentasi eksplosif.”
Erupsi
Sentral
Erupsi sentral terjadi saat magma keluar melalui satu saluran
utama (central vent), menghasilkan
pembentukan kerucut vulkanik (stratovolcano). Material yang
dikeluarkan bisa berupa lava, piroklastik, dan gas, dan biasanya membentuk struktur
simetris.
Menurut Francis &
Oppenheimer (2004), “erupsi sentral membangun morfologi gunung berapi
klasik dengan pusat letusan yang tetap dari waktu ke waktu, menciptakan stratigrafi
berlapis dari produk-produk vulkanik.”
Erupsi
Linier
Erupsi linier adalah jenis erupsi di mana magma keluar melalui retakan panjang (fissure) di permukaan bumi, bukan dari satu titik pusat.
Biasanya menghasilkan aliran lava yang
sangat luas dan berlangsung dalam skala besar.
Menurut Tilling (1985)
dari USGS, “fissure eruptions often occur
in divergent plate boundaries or rift zones, producing flood basalts and
extensive lava plateaus.”
Keempat jenis erupsi tersebut mencerminkan karakteristik magma, struktur geologi, dan tekanan gas vulkanik
yang berbeda. Para pakar sepakat, memahami jenis erupsi sangat penting untuk
mitigasi risiko bencana vulkanik dan pengelolaan kawasan rawan bencana.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar