Mengenal Jenis Erupsi Gunung Api, Penting untuk Mitigasi Kawasan Rawan Bencana - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad



Selasa, 22 Juli 2025

Mengenal Jenis Erupsi Gunung Api, Penting untuk Mitigasi Kawasan Rawan Bencana


SIAGA
-FM
– Erupsi adalah peristiwa keluarnya material dari dalam gunung berapi ke permukaan bumi atau atmosfer.

 

Material ini bisa berupa lava, gas, abu vulkanik, dan batuan. Erupsi terjadi karena tekanan tinggi dari gas dan magma di dalam perut bumi.

 

Ada beberapa jenis erupsi: 1) Erupsi eksplosif: Letusan besar yang disebabkan oleh tekanan gas tinggi, menghasilkan ledakan dahsyat. 2) Erupsi efusif: Magma keluar perlahan sebagai lelehan lava, biasanya tanpa ledakan besar. 3) Erupsi sentral: Material keluar dari satu titik pusat, membentuk kerucut gunung. 4) Erupsi linier: Magma keluar melalui retakan panjang di permukaan bumi.

 

Erupsi Eksplosif

Erupsi eksplosif adalah jenis letusan yang ditandai oleh pelepasan energi yang sangat besar dan tiba-tiba, akibat tekanan gas yang terperangkap di dalam magma.

 

Tekanan ini meningkat karena magma yang kental (seperti andesitik atau riolitik) sulit mengalir dan memerangkap gas vulkanik (seperti uap air, CO₂, dan SO₂) di dalam dapur magma.

 

Menurut Sigurdsson et al. (2015) dalam The Encyclopedia of Volcanoes, erupsi eksplosif terjadi karena “degassing yang tertahan dalam magma viskos, sehingga saat tekanan melebihi kekuatan batuan di sekitarnya, terjadi letusan hebat dengan lontaran material piroklastik.”

 

Erupsi Efusif

Erupsi efusif terjadi ketika magma yang bersifat encer (biasanya basaltik) mengalir keluar dari gunung api secara perlahan dalam bentuk lava. Karena viskositasnya rendah, gas-gas mudah keluar tanpa tekanan tinggi, sehingga tidak terjadi letusan besar.

 

Menurut Cas & Wright (1987) dalam Volcanic Successions: Modern and Ancient, “erupsi efusif terjadi ketika gaya kohesi magma rendah dan tekanan gas cukup untuk mendorong magma ke permukaan tanpa fragmentasi eksplosif.”

 

Erupsi Sentral

 

Erupsi sentral terjadi saat magma keluar melalui satu saluran utama (central vent), menghasilkan pembentukan kerucut vulkanik (stratovolcano). Material yang dikeluarkan bisa berupa lava, piroklastik, dan gas, dan biasanya membentuk struktur simetris.

 

Menurut Francis & Oppenheimer (2004), “erupsi sentral membangun morfologi gunung berapi klasik dengan pusat letusan yang tetap dari waktu ke waktu, menciptakan stratigrafi berlapis dari produk-produk vulkanik.”

 

Erupsi Linier

 

Erupsi linier adalah jenis erupsi di mana magma keluar melalui retakan panjang (fissure) di permukaan bumi, bukan dari satu titik pusat. Biasanya menghasilkan aliran lava yang sangat luas dan berlangsung dalam skala besar.

 

Menurut Tilling (1985) dari USGS, “fissure eruptions often occur in divergent plate boundaries or rift zones, producing flood basalts and extensive lava plateaus.”

 

Keempat jenis erupsi tersebut mencerminkan karakteristik magma, struktur geologi, dan tekanan gas vulkanik yang berbeda. Para pakar sepakat, memahami jenis erupsi sangat penting untuk mitigasi risiko bencana vulkanik dan pengelolaan kawasan rawan bencana.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad