SIAGA-FM – Wakil Wali Kota Jogja Wawan Harmawan mengatakan, keterlibatan berbagai pihak, terutama dunia usaha, dalam upaya pengurangan risiko bencana sangat penting.
"Jogja ini istimewa, tetapi juga merupakan kota yang
rawan bencana. Oleh karena itu, pengurangan risiko bencana harus dilakukan
secara menyeluruh dan terstruktur. Kami mendorong keterlibatan para pengusaha
agar memiliki pemahaman dan kesiapan menghadapi potensi bencana sedini
mungkin," ujarnya, dikutip dari laman resmi Pemkot Jogja, Selasa
(22/7/2025).
Wawan menambahkan, pemerintah terus mengembangkan
Kelurahan Tangguh Bencana (KTB) sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko
bencana.
"Ini menjadi salah satu harapan kami agar FPRB dapat
lebih optimal dan memberikan manfaat nyata bagi dunia usaha serta masyarakat
luas," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur
Hidayat, menyampaikan kolaborasi dalam penanggulangan bencana harus melibatkan
seluruh elemen, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, hingga
masyarakat.
"Semangat kebencanaan harus dimiliki oleh semua
pihak agar dapat menyelamatkan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan orang
lain. Kami mengajak semua stakeholder membangun kolaborasi kerja yang nyata,
dengan respons aktif dalam penanggulangan bencana di Kota Yogyakarta,"
jelas Nur Hidayat.
Dengan semangat Jogja Kota Tangguh Hasta dan prinsip
Safety sebagai dasar keselamatan dan ketangguhan kota, BPBD Kota Yogyakarta
juga rutin melakukan penyuluhan kebencanaan yang mendapat sambutan positif dari
warga.
“Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran dan kesiapan
masyarakat dalam menghadapi risiko bencana yang bisa datang kapan saja tanpa
terduga,”ungkapnya.(krjogja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar