Klaster Logistik, Upaya Satukan Potensi Penanganan Bencana di Daerah - Siaga | Cerdas & Informatif

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad



Selasa, 22 Juli 2025

Klaster Logistik, Upaya Satukan Potensi Penanganan Bencana di Daerah


SIAGA
-FM
– Literasi kebencanaan sebagai bagian dari literasi budaya dan kewargaan, menjadi salah satu hal penting yang perlu ditingkatkan di tengah masyarakat. Bukan hanya di kalangan warga, namun juga perlu dipahami secara lebih dalam oleh pemangku kepentingan di daerah.

 

Program-program yang dibidani oleh lembaga-lembaga yang memiliki otoritas terkait dengan penanganan bencana seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menjadi salah satu bentuk keseriusan terhadap upaya meminimalisasi risiko. Salah satu program tersebut adalah pembentukan Klaster Logistik Penanggulangan Bencana yang kini sosialisasinya dikebut oleh BNPB.

 

Untuk Sumatra Barat, selain sosialisasi di tingkat provinsi, tiga daerah telah menyelesaikan tahap sosialisasi pembentukan Klaster Logistik Penanggulangan Bencana tersebut. Langsung digawangi Kasubdit Distribusi dan Pengendalian Direktorat Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan BNPB, Maryanto, Kota Padang, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Solok Selatan menyelesaikan tahapan sosialisasi tersebut dengan hadirnya para pemangku kepentingan di daerah.

 

Sosialisasi yang dilakukan, tentunya bukan sekadar sebuah alasan kegiatan BNPB turun ke lapangan. Langkah sosialisasi bisa dianggap sebagai sebuah hasil pemetaan dari daerah-daerah yang memiliki potensi kebencanaan yang relatif tinggi.

 

Sebutlah Kota Padang dengan potensi kebencanaan yang berasal dari Megathrust Mentawai dengan potensi kegempaan 8,9 Magnitudo. Selain itu, ragam bencana di ibukota Sumatra Barat tersebut cukup tinggi. Ada tsunami yang mengancam keselamatan daerah dan warganya, ada bencana hidrometeorologi yang turut diwaspadai di daerah itu.

 

Sementara di Kabupaten Solok Selatan, ragam potensi bencana pun tak sedikit. Selain bencana hidrometeorologi, daerah ini dilalui oleh Patahan Besar Sumatra yang membentang sepanjang 1900 kilometer dari ujung Lampung hingga Aceh. Potensi gempa bumi di daerah ini cukup tinggi, ditambah potensi dampak erupsi Gunung Api Talang.


BACA LAINNYA:

Mengapa KlasterLogistik Kebencanaan Perlu Dibentuk di Daerah? Ini Jawabannya!


Sedangkan di Kota Padang Panjang, kompleksitas bencana pun perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Keberadaan Patahan Besar Sumatra dengan sesar pada Segmen Sianok yang memiliki potensi gempa dengan magnitudo tertarget hingga M7,4. Selain itu, segmen Sumani pun menebar ancaman gempa dengan potensi M7,2.

 

Besarnya ancaman kegempaan di Padang Panjang, dilengkapi dengan bahaya yang ditimbulkan dari Erupsi Marapi yang beberapa waktu lalu telah memakan sejumlah korban di daerah ini. Bahaya banjir lahar dingin dan jatuhan piroklastik pun perlu diwaspadai, karena Padang Panjang berada dalam Kawasan Risiko Bencana (KRB) III.

 

Selain itu, Padang Panjang memiliki hujan rata-rata di Padang Panjang mencapai 3.295 mm per tahun yang dapat menimbulkan rentetan bencana hidrometeorologi. Lengkap sudah daerah ini dengan segala potensi kebencanaannya.

 

Kehadiran Klaster Logistik Penanggulangan Bencana, seperti disampaikan oleh Maryanto saat sosialisasi, menjadi bagian penting pada setiap kebencanaan yang mungkin saja datang kapanpun. Dengan adanya klaster logitik, semua persiapan yang berkaitan dengan peralatan dan kesiapan bantuan, akan lebih terukur. Karena itu, perlunya daerah ini segera menyiapkan langkah pasca sosialisasi dirasa sangat urgent.

 

Mencermati hal di atas, pemerintah daerah perlu mengambil sikap. Pembentukan klaster logistik bukan lagi persoalan yang perlu dikaji ulang di daerah, namun butuh kemauan untuk segera merealisasikannya.

 

Penulis berpendapat, ini bukan tentang bagaimana kita merasa telah mampu mengatasi segala bentuk bencana selama ini. Karena bila ditilik lebih dalam, semua bencana di daerah ini dapat diatasi adalah karena sumbangtenaga dari pihak-pihak dan otoritas yang berada di luar daerah. Dan kini, klaster logistik dapat menjawab sebagian besar upaya mengurangi risiko bencana tersebut bila terjadi.

 

Program klaster logistik yang dibawa BNPB ke daerah, bukan sekadar menyatukan persepsi para pemangku kepentingan, namun lebih jauh pada bagaimana sebuah sistem terbangun hingga dapat memudahkan pemerintah dalam menangani bencana dengan bantuan semua pihak yang telah terukur sejak dini. (*)

Penulis: Nova Indra – JZ03AQP (Anggota RAPI, Journalist, Writer, Dir. P3SDM Melati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad