SIAGA-FM – BNPB gelar Sosialisasi Indikator Monitoring dan Evaluasi sebagai bahan perbaikan dan penilaian klaster logistik di tingkat daerah pada Senin, 22 September 2025 lalu di Hotel Oria Jakarta. Kegiatan dihadiri oleh lebih dari 40 peserta yang berasal dari 13 Provinsi dan 7 Kabupaten.
Kegiatan tersebut
digelar dalam rangka mengoptimalkan dan memperkuat
kinerja Klaster Logistik Daerah agar dapat berjalan secara efektif dalam
penanggulangan bencana, melalui Direktorat Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan.
Kegiatan itu dihadiri Direktur Optimasi
Jaringan Logistik dan Peralatan BNPB Yus Rizal, DCN, M.Epid, serta Kepala
Subdirektorat Kemitraan BNPB Erry Prawisuda bersama BPBD yang sudah membentuk
Klaster Logistik baik di Level Provinsi maupun Level Kabupaten dan Kota.
Dalam sambutannya Yus Rizal menekankan, kegiatan
sosialisasi indikator monitoring evaluasi ini bertujuan untuk mengukur
keberhasilan aktivitas Klaster Logistik di daerah.
“Kami melihat bahwa belum ada indikator
untuk menilai efektivitas kinerja Klaster Logistik daerah. Surat Keputusan
Kepala Daerah tentang Klaster Logistik hendaknya dapat dimanfaatkan dengan baik
tidak hanya sekedar dokumen, tetapi aktifitasnya justru lebih banyak di fase
pra-bencana seperti penyusunan SOP, penyusunan konsep operasi logistik dan
peningkatan kapasitas SDM,” ucap Rizal.
“Indikator monitoring dan evaluasi yang
disusun BNPB diharapkan dapat menjadi pondasi alat ukur keberhasilan aktivitas
Klaster Logistik secara menyeluruh dan berdampak positif bagi penanggulangan
bencana,” tambahnya.
Dalam sesi sosialisasi, Erry Prawisuda
memperkenalkan fitur monitoring dan evaluasi secara digital untuk memantau,
melaporkan dan mengukur efektifitas serta kemajuan kegiatan klaster logistik di
daerah.
“Kami terus berinovasi dengan membuat
fitur monitoring dan evaluasi untuk klaster logistik melalui website
inalogpal.bnpb.go.id/Klaster/EmonevProgress. Selanjutnya daerah dapat
melaporkan seluruh aktifitas terkait Klaster Logistik yang dilaksanakan guna
mengoptimalkan kinerja pengelolaan logistik bencana. Output dari aplikasi ini
ditampilkan melalui dashboard yang memuat capaian progres setiap daerah
berdasarkan indikator dan tahun berjalan,” jelas Erry.
Dengan adanya fitur monitoring dan
evaluasi klaster logistic, diharapkan dapat mengembangkan kapasitas, memperkuat birokrasi
serta meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam menjalankan layanan logistik
serta memberikan rekomendasi yang terbaik bagi ketangguhan penanggulangan
bencana di Indonesia.(SP/Foto: Dok. BNPB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar